Cegah Terorisme, BNPT Gandeng KNPI
- Dok. KNPI.
VIVA Nasional - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggandeng Komite Nasional Pemuda Indonesia dalam mencegah aksi terorisme. Kedua belah pihak menandatangani Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman terkait program pendidikan/pelatihan pencegahan dan penanggulangan terorisme serta radikalisme di Kantor BNPT di Bogor pada Jumat, 9 September 2022.
Kejahatan Serius
Sekretaris Utama BNPT Mayor Jenderal TNI, Dedi Sambowo, mengatakan terorisme merupakan kejahatan serius yang tidak hanya dapat mengancam keamanan nasional namun juga mengancam eksistensi suatu negara.
Dalam upaya penanggulangan tindak pidana terorisme, kata dia, BNPT sebagai stakeholder utama penanggulangan terorisme di Indonesia tidak bisa berjalan sendiri, perlu melibatkan unsur lain, termasuk pemuda sebagai generasi penerus, dalam hal ini KNPI sebagai wadah berhimpun organisasi kepemudaan di Indonesia.
"Ketum Ryano tadi menyampaikan bahwa KNPI memiliki pengurus sampai pada tingkat kecamatan. Ini potensi luar biasa yang nantinya bisa sinergi dengan jajaran BNPT di tiap tingkatan," kata Dedi.
Penguatan Sumber Daya Ekonomi dan Kemandirian Pemuda
Sementara itu, Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan mengatakan KNPI dalam periode dirinya menjabat akan lebih fokus pada penguatan sumber daya ekonomi dan kemandirian pemuda. Agar ikut memberikan solusi bagi bangsa indonesia dengan mengusung visi activistpreneur, bermaksud menggabungkan aktivisme yang berbasis moral, intelektualitas, advokasi dan jaringan serta kekuatan kewirausahaan yang berbasis pada kemandirian, kreativitas, inovasi dan tujuan.
"Nah kerja sama berbentuk pendidikan/pelatihan dengan BNPT ini juga sebagai bagian dari mencapai tujuan itu, bagi generasi muda," katanya.
Ryano mengatakan organisasinya telah memulainya pada Rabu pekan lalu dengan menggelar acara seminar nasional, kerja sama DPP KNPI Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah serta BNPT.
"Nah ke depan bersama BNPT, kami juga akan mengajak siswa, mahasiswa dan pemuda diberbagai tingkatan sebagai bagian dari deteksi dini isu radikalisme, intoleransi, terorisme, moderasi beragama, dll," kata lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir itu.
Pendidikan dan Pelatihan Generasi Muda
Hal senada di sampaikan Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme DPP KNPI, Muhammad Adnan Rara Sina. Menurut Adnan, penandatanganan MoU, antara DPP KNPI dan BNPT ini, fokus pada penguatan pendidikan dan pelatihan generasi muda, rencananya digelar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan potensi berkembangnya radikalisme, intoleransi, terutama menjelang tahun politik 2024.
"Generasi muda harus sejak awal diberi informasi yang berimbang soal potensi radikalisme ditengah digitalisasi informasi media sosial," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pemuda harus berdaya secara ekonomi sehingga tak mudah diimingi-imingi oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Ini tugas kita semua, dengan visi activistpreneur, yang disebut Ketum Ryano tadi akan ikut berperan membantu pemerintah dengan aksi nyata. Terkait teknis kerja sama KNPI dan BNPT, nantinya akan kami bahas lebih lanjut dengan unit teknis setelah MoU, dalam bentuk perjanjian kerja sama," kata Adnan.
Selain Dedi, hadir dalam acara tersebut antara lain Deputi I BNPT Mayor Jenderal TNI Nisan Setiadi, Kepala Bagian Hukum & Humas Kombes Pol Astuti Idris dan sejumlah pejabat utama lainnya.
Kemudian, Ketua Umum M Ryano Panjaitan, Sekretaris Jenderal Almanzo Bonara, Wakil Ketua Umum Rusdi Ali Hanafia, Wakil Ketua Umum Edy Wijaya Karo Karo, Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme Muhamad Adnan Rara Sina dan sejumlah fungsionaris DPP KNPI lainnya.