Ada Gap yang Tajam Antara Jawa-Luar Jawa, LaNyalla Dorong RUU Ini

Ketua DPD La Nyalla Mataliti bertemu dengan PPI.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung Perkumpulan Pemuda Indonesia (PPI) terkait perlunya Rancangan Undang-Undang (RUU) Kreativitas Pemuda. Menurut dia, RUU tersebut dinilai penting karena menyangkut urusan generasi muda sebagai penerus bangsa.

Prabowo Sebut Pilkada Mahal dan Usul Kepala Daerah Dipilih oleh DPRD, Ini Komentar Ketua DPD RI

LaNyalla mengatakan demikian saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PPI di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan, beberapa hari lalu. Kata dia, sudah seharusnya negara hadir beri dukungan kepada pemuda dalam mengembangkan kreativitas mereka. 

Dia menekankan, nantinya akan banyak lintas kementerian dalam mendorong pengembangan kreativitas pemuda. Ia menyoroti saat ini masih ada gap antara Jawa dan luar Jawa terkait fasilitas dan sarana pendukung kreatifitas pemuda.

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

"Hari ini masih ada gap yang tajam terkait fasilitas dan sarana pendukung kreativitas pemuda di Indonesia, terutama antara Jawa dan luar Jawa. Juga antara kota dan desa," kata LaNyalla, dalam keterangannya dikutip pada Jumat, 9 September 2022.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Photo :
Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

Menurut dia, gap tersebut menciptakan disparitas kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Ia menyinggung timpangnya infrastruktur teknologi pendukung internet yang tidak merata di Tanah Air. Padahal, infrastruktur internet penting untuk mendukung basis kreativitas pemuda. 

"Tentu ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi. Apalagi, di era dis-ruptif ini. Percepatan perubahan menuntut pula percepatan antisipasi dari pemerintah dalam menyiapkan regulasi yang berpihak kepada masyarakat luas," jelas senator asal Jawa Timur tersebut.

Dia juga mengingatkan agar seluruh pemuda di Indonesia, khususnya PPI, agar tidak melupakan sejarah. Ia bilang, para pemuda juga jangan sampai kehilangan jati diri dan karakter. 

"Kuncinya, jangan tinggalkan budi pekerti luhur bangsa ini. Harus diingat bahwa pemuda tak terlepas dari sejarah lahirnya bangsa ini," ujar LaNyalla.

LaNyalla mencontohkan momen Proklamasi 17 Agustus 1945 tak bisa dilepaskan dari peran para pemuda dalam peristiwa Rengas Dengklok. Maka itu, LaNyalla menegaskan sudah seharusnya para pemuda Indonesia kritis melihat dan mengamati arah perjalanan bangsa ini. 

Sementara,Angga Busra Lesmana selaku Seknas PPI menyampaikan, dalam Rakernas I dibarengi dengan Seminar Nasional tentang 'Pencetusan Ide RUU Kreatifitas Kepemudaan'. Agendanya terkait pengesahan Administrasi Organisasi dan Penunjukan Tempat Pelaksanaan PPN 2023.

“Kita akan bersinergi dengan Kemenpora dan Kemenparekraf supaya dibuatkan Rancangan Undang-Undang Kepemudaan," tutur Angga.

Dia menambahkan, dengan RUU tersebut bisa jadi payung hukum untuk bisa bergerak dan dapat perhatian dari pemerintah maupun dari legislatif. 

"Karena dengan adanya payung hukum itu, kita bisa bergerak dengan dasar hukum yang jelas," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya