Anak Dudung Gagal Masuk Akmil, Nurul Arifin: Bukan Urusan Komisi I DPR
- ANTARA/Linna Susanti
VIVA Nasional – Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin mengatakan Komisi I tidak mengetahui urusan anak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang sempat dikabarkan gagal masuk Akademi Militer (Akmil).
Hal tersebut diisukan menjadi keretakan hubungan antara Dudung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Padahal, Andika dan Dudung sudah menyampaikan klarifikasi kepada Komisi I bahwa hubungan keduanya baik-baik saja.
Namun, timbul pertanyaan apakah Andika menyampaikan klarifikasinya terkait alasan anak Dudung tidak masuk Akmil. “Itu tidak masuk, karena itu bukan urusan Komisi I,” kata Nurul di Gedung DPR pada Selasa, 6 September 2022.
Baca juga: Jadi 220 Ribu Unit, PUPR Tambah Kuota Pembiayaan Perumahan FLPP 2023
Komisi I, kata dia, kemungkinan akan membuat jadwal ulang untuk memanggil Dudung meskipun dilakukan secara internal alias tertutup. Kemudian, ia seperti menepis kalau Dudung kerap absen dalam rapat dengan Komisi I sebagai mitra TNI.
“Silahkan dilihat di absen saja,” ujar Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Sebelumnya diberitakan, Anggota Komisi I DPR RI, Effensi Simbolon ikut menyoroti kabar hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman saat rapat kerja dan anggaran (RKA) di Ruang Rapat Komisi I DPR pada Senin, 5 September 2022.
Diketahui, Dudung tidak hadir rapat kerja dan anggaran dengan Komisi I DPR. Sebab, Dudung dikabarkan ada kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi Satgas Yonif. Sementara, Andika hadir dalam rapat bersama Komisi I DPR.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Effendi menduga hubungan Andika dengan Dudung tidak harmonis. Pemicunya, kata dia, ada isu anak Dudung gagal mengikuti seleksi Akademi Militer (Akmil). Makanya, ia ingin mendengar langsung penjelasan dari kedua jenderal bintang empat tersebut.
“Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan Jenderal Dudung, ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk?,” kata Effendi.
Padahal, kata dia, terkait proses perekrutan sumber daya manusia (SDM) di tubuh militer sudah ada peraturan yang mengaturnya. Sehingga, semua harus mengikuti aturan yang ada.
“Kita harus tegas Pak. Saya lebih tua dari bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini. Kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak,” jelas dia.