Upaya Agar Nelayan di Jeneponto Tak Alami Kecelakaan saat Melaut

Komunitas nelayan Jeneponto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Sulawesi Selatan memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar,  terutama perikanan tangkap. Namun sering kali, dalam proses penangkapan ikan, para nelayan kurang memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja. Tak heran jika kasus kecelakaan pada kapal penangkap ikan hingga saat ini masih tergolong tinggi. 

Ada Lubang Besar di Ekor Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh di Kazakhstan, Bekas Ditembak?

Hal ini menjadi alasan Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel untuk wilayah Jeneponto menggelar pelatihan keselamatan melaut untuk para nelayan. Dengan kegiatan ini, diharapkan risiko kecelakaan kerja bisa diminimalisir. 

Bertempat di Balai Desa di Kampung Sicini, Dusun Punagaya, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto, pelatihan ini dilaksanakan pada Selasa, 6 September, dan diikuti sedikitnya 100 nelayan dari berbagai desa pesisir di Arungkeke, Jeneponto, Sulawesi Selatan. 

Ustaz Ramdani Jadi Salah Satu Korban Tewas Kecelakaan Bus Peziarah di Tol Cipularang

"Hari ini kita melakukan edukasi dengan memberikan materi pelatihan safety untuk para nelayan. Pelatihan ini meliputi penjelasan pentingnya memiliki pelampung di kapal, cara mengenakan pelampung dengan baik dan benar, hingga bagaimana memanfaatkan fitur-fitur pada pelampung," ujar Sekretaris Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel, Zulfikar Amri di lokasi. 

Selain itu, komunitas ini juga mengedukasi para nelayan perihal waktu yang tepat untuk melaut. Di mana para nelayan didorong untuk bisa memantau cuaca, navigasi, arah angin lewat berbagai platform yang telah disediakan pemerintah. 

Fakta-fakta Kecelakaan Maut Tol Cipularang: Kronologi hingga Jumlah Korban Jiwa

Zulfikar mengatakan, nelayan adalah salah satu pekerjaan yang sulit dan berbahaya. Kecelakaan kerja pada nelayan, disebut Zulfikar, lebih sering terjadi ketimbang pekerjaan lainnya. Alasan tersebut yang menjadi landasan bagi komunitas ini menggelar pelatihan keselamatan untuk nelayan di Jeneponto. 

"Berdasarkan data Food and Agriculture Organization, jumlah laju kematian pekerjaan pada nelayan 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pada pekerjaan berbahaya lainnya," papar Zulfikar. 

Ia pun berharap pelatihan ini mampu meningkatkan kesadaran para nelayan terhadap pentingnya tindak pencegahan kecelakaan, serta untuk mendorong nelayan pesisir di lingkungan kerjanya, agar mau melakukan tindakan pencegahan kecelakaan di laut. 

Lebih lanjut, Zulfikar menjelaskan pelatihan ini juga sekaligus wadah konsolidasi dukungan dari para nelayan untuk Ganjar Pranowo. Para nelayan, disebut Zulfikar, membutuhkan pemimpin yang memang telah terbukti selalu berusaha untuk memperjuangkan kesejahteraan para nelayan. 

"Komunitas nelayan ini memandang Pak Ganjar adalah sosok yang terbuka untuk semua kalangan, khususnya nelayan. Hal ini telah terbukti di Jawa Tengah. Dari berita yang saya lihat, sudah ratusan ribu nelayan yang dibantu oleh Pak Ganjar. Ada Kartu Nelayan yang bisa memberi bantuan mulai dari modal, asuransi, hingga bantuan bahan bakar. Termasuk untuk asuransi, sudah lebih dari 151 ribu yang ter-cover asuransi nelayan melalu program Asnel-nya," katanya.

Baca juga: Nelayan di Makassar: Ganjar Selalu Dampingi Kami di Masa Suram

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya