Dampak Kenaikan Harga BBM, Harga Tiket Kereta Api Bakal Melonjak

Kereta api.
Sumber :
  • Dok. PT KAI

VIVA Nasional – Dampak kenaikan harga bbm (bahan bakar minyak) berimbas ke segala sektor salah satunya sektor transportasi umum. Seperti diketahui, pemerintah telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak subsidi maupun non-subsidi.

Bahlil Ungkap 3 Opsi Subsidi BBM agar Tepat Sasaran

Kebijakan ini menimbulkan berbagai kekhawatiran dari masyarakat karena diperkirakan akan memicu kenaikan harga komoditas lain. Sejumlah pengusaha otobus sudah langsung menaikkan harga tiket perjalanan. Layanan transportasi online akan berlaku demikian.

Kereta api.

Photo :
  • Dok. PT KAI
Blusukan ke Muara Angke, Ridwan Kamil Dicurhati Nelayan soal Mahalnya BBM

Lantas, bagaimana dengan harga tiket kereta api (KA)? PT Kereta Api Indonesia (Persero) merespons kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak tersebut.

Direktur Niaga PT Kereta Api Indonesia (KAI) Hadis Surya Palapa mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian soal dampak kenaikan harga BBM terhadap KA secara khusus. Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM subsidi itu cukup tinggi hingga 30 persen lebih.

Dukung Aquabike 2024, Pertamina Sediakan Puluhan Ribu Liter BBM Berkualitas untuk Pembalap

"Kenaikan BBM kemarin untuk yang subsidi cukup tinggi, sekitar 32 persen. Kalaupun kita naikkan nanti akan pilih-pilih," kata dalam jumpa pers, Senin, 5 Septembr 2022.

"Kami akan pilih kemungkinan tarif untuk kereta api komersi unggulan yang penggunanya memang eksekutif ke atas," tutur dia melanjutkan.

Tipe KA komersial atau unggulan berkemungkinan akan mengalami kenaikan harga. Untuk nominalnya masih dalam perbincangan.

Kereta api di Stasiun Tawang Semarang.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

"Kita tidak serta merta begitu saja merespons, naik 30 persen terus tiket kita naik 30 persen, tidak begitu, ada hitungannya," ungkap Hadis menjelaskan.

Mendukung pernyataan Hadis, Vice President Passenger Marketing KAI Gotro Nur Riyadi memproyeksikan kenaikan harga tiket KA tidak akan sampai lebih dari 5 persen. Pengumumannya akan disampaikan dalam waktu dekat ini.

"Kami pikir tidak sampai lebih dari 5 persen, tapi nanti kita coba lakukan kajian. Tapi gambarannya seperti itu," ujar Gotro.

Seperti diketahui, saat ini harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax non subsidi dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Sebagai kompensasi, pemerintah bakal memberikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT sebesar Rp600 ribu untuk enam bulan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Selain itu, Jokowi juga bakal menyalurkan bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya