Kabareskrim Libas Omongan Deolipa soal Putri Sambo-Kuat Ma'ruf

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto
Sumber :
  • VIVA / Yeni Lestari

VIVA Nasional – Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto ikut bersuara mengenai tudingan dari mantan pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara terkait dugaan perselingkuhan antara Istri mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi dengan sopir nya yakni Kuat Ma'ruf.

Komjen Wahyu Widada Kirim Anak Buah Ikut Usut Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Jenderal bintang tiga polri ini menegaskan apa yang dilontarkan oleh Deolipa terlalu jauh dan tidak sesuai dengan fakta.

Putri Candrawathi

Photo :
  • Antara
Jadi Ahli Sidang Sumpah Palsu Ike Farida, Eks Kabareskrim: Saya Tidak Memihak

"Kalau isu dengan Kuat kok jauh ya, karena Kuat baru seminggu masuk setelah hampir dua tahun karena pendemi COVID-19 (yang bersangkutan kena COVID). Hal ini terkonfirmasi saksi-saksi lainnya," kata Komjen Agus.

Sebelumnya, Deolipa menyebut bahwa Bharada E menceritakan tentang hubungan asmara Putri dan Kuat. Dugaan adanya 'hubungan terlarang' yang dijalin antara Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf.

Konflik Dana Sumbangan Novi: Praktisi Hukum Soroti Sikap Provokatif dari Pihak Agus

Tersangka Ferdy Sambo bersama istrinya, tersangka Putri Candrawathi

Photo :
  • (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU)

Deolipa menyebut bahwa motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir J karena diduga Brigadir J mengetahui aib Putri Candrawathi dan Kuat Maruf. Deolipa mengatakan berdasarkan perbincangannya bersama Bharada E saat itu, Brigadir J diduga mengetahui hal terlarang yang dilakukan oleh Putri Candrawathi dan Kuat Maruf di Magelang.

"Bharada E tidak merasakan langsung ya, tapi dia berpikir. Boleh dong berpikir? Jadi dugaan dia, ada sesuatu yang terjadi (antara Putri dan Kuat) dan diketahui Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa.

Mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara

Photo :
  • ANTARA

Menurut cerita yang didapat Deolipa dari Bharada E, saat di Magelang itu hanya ada empat orang, yakni Brigadir J, Susi (ART), Kuat (ART), Putri Candrawathi.  

Karena Susi dianggap tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J, maka, kata Deolipa, dua orang saja yang diduga merencanakan pembunuhan. 

"Susi enggak ikutan karena dia di bawah. Nah tinggal tiga kan, tapi yang dua ini (Kuat Maruf dan Putri Candrawathi) sepakat ngebunuh si Yosua (Brigadir J), itu saja logikanya," kata Deolipa. 

Mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara.

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Tak hanya itu, kecurigaan soal adanya dugaan hubungan terlarang antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi juga, kata Deolipa, sempat dibicarakan Bharada E. 

"Kata Si Eliezer (Bharada E), saya curiga Bang, ada sesuatu antara Kuat dan Putri. Aroma-aroma (hubungan terlarang) itu sebenarnya mereka (Bharada E dan Brigadir J) sudah tahu. Kan Si Kuat dan Putri ini ketahuan, nah sudahlah mungkin 'dimatiin' aja nih si Yosua (Brigadir J). Akhirnya Sambo dipanas-panasin, memprovokasi Sambo, timbulah pembunuhan berencana itu, itu alasan kenapa si Putri termasuk dalam pembunuhan berencana juga," kata Deolipa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya