DPD RI Dukung Rencana Pemkot Tidore Kepulauan Bangun Museum Bawah Laut
VIVA Nasional – Ketua Badan Kerja Sama Parlemen Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (BKSP DPD RI), Sylviana Murni turut menyoroti potensi wisata yang ada di Tidore Kepulauan, Maluku. Menurut Sylvi, begitu banyak potensi wisata laut yang bisa dikembangkan di Tidore Kepulauan.
Bahkan Sylvi telah melakukan pembicaraan langsung dengan Walikota Tidore kepulauan, Capt. Ali Ibrahim di kantor DPD RI dan menyarankan kepada Ali untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk terus mengembangkan Pariwisata di Tidore Kepulauan.
"Saya rasa untuk mewujudkan gagasan bagus ini, selain ke Bakamla dan Kemenparekraf, Pak Wali juga harus temui Pak Menkopolhukam, atau bahkan ke Presiden langsung karena ini bukan hanya aset daerah, tapi juga aset nasional. Akan jadi wisata kelas dunia lho," kata Sylvi kepada Ali dalam pertemuan di Kantor DPD RI.
Ali kemudian merespon apa yang dikatakan oleh Sylvi. Menurutnya, apa yang saat ini ada di Tidore Kepulauan juga tak lepas dari peran Gubernur Maluku Utara dalam membangun kehidupan warganya.
Ali juga menuturkan bahwa pihaknya saat ini tengah memperjuangkan gagasan Museum Bawah Laut Benda Muatan Kapal Tenggelam atau BMKT pertama di Indonesia dan potensi wisata bahari Tidore Kepulauan. Ali akan terus memperjuangkan gagasan itu hingga terwujud.
"Tentu, semua potensi wisata di tempat kami akan terus kami perjuangkan sampai terwujud. Tidak hanya museum bawah laut yang sudah jelas akan mengangkat pariwisata Indonesia ke dunia Internasional, tapi juga semua potensi wisata bahari lainnya," kata Ali.
Terkait acara Sail Tidore 2022, Ali berharap event tersebut tetap digelar pada November 2022. Sebab, kata Ali, acara akbar tersebut sudah tertunda dua kali sejak Pandemi Covid-19.
"Harapan kami tentu dengan Sail Tidore ini juga kan akan mengangkat pariwisata Tidore dan tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sana. Terutama, ini momentum nya setelah pandemi Covid-19," ujarnya.
Ali menyampaikan bahwa Pemkot Tidore Kepulauan telah memiliki kerja sama riset dengan UI untuk membangun Daya Saing Daerah di Kota Tidore Kepulauan lewat Wisata Selam Berkelas Dunia.
Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) Rachma Fitriati mengatakan, bahwa UI telah melakukan riset bersama Pemkot Tidore Kepulauan untuk mewujudkan Museum Bawah Laut BMKT dan wisata selam lainnya.
Rachma kemudian menceritakan dimana saat ini Museum Bawah Laut BMKT lebih diminati wisatawan dari pada museum konvensional. Dia menceritakan, terdapat puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 dan sudah diangkat ke daratan tahun 1990an.
Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah. Dia memandang, jika guci-guci ini dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula, yaitu situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai, maka akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik.
"Sebagai perbandingan, puluhan wadah anggur dari keramik sebagai situs bangkai Kapal Peristera yang berasal dari abad ke-5 SM menjadi obyek wisata yang sangat diminati wisatawan selam di Museum Bawah Laut BMKT Parthenon of Underwater Museum di Yunani," ujarnya
Dia mengatakan, jika guci itu dikebalikan ke lokasi asal penemuannya, maka kelak museum Bawah Laut Tidore akan menjadi satu-satunya museum bawah laut BMKT di Indonesia, yang berisi puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16.
"Jika Museum Bawah Laut Tidore ini terwujud, maka Kota Tidore Kepulauan akan menjadi obyek wisata bahari mendunia yang unik dan langka, bahkan bisa viral jika didukung oleh diving influencer Indonesia yang tepat seperti di Citayam Fashion Week," ujarnya.