Dewan Pers Soroti Jasad Brigadir J yang Ditampilkan ke Publik
- VIVA / Yeni Lestari
VIVA Nasional - Anggota Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyoroti ditampilkannya foto Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat oleh Komnas HAM di kantornya pada Kamis, 1 September 2022. Menurut dia, foto jasad yang berlumuran darah itu termasuk konten yang tidak boleh ditampilkan ke publik.
Tidak Ditampilkan ke Publik
“Rekaman video atau gambar yang memperlihatkan cairan tubuh seperti darah atau muntah, dengan tujuan membuat penonton terkejut atau merasa jijik. Rekaman mayat dengan cedera parah, seperti anggota tubuh yang terpisah, untuk tidak ditampilkan ke publik,” kata Ninik saat dikonfirmasi VIVA pada Kamis, 1 September 2022.
Harus Diblur
Selain itu, kata Ninik rekaman video, audio, atau gambar yang menampilkan kecelakaan di jalan, bencana alam, dampak perang, akibat serangan teroris, perkelahian jalanan, serangan fisik, korban untuk persembahan, penyiksaan, mayat, protes atau kerusuhan, perampokan, prosedur medis, atau skenario lain yang dimaksudkan untuk membuat penonton terkejut atau merasa jijik.
“Kalau pun ditampilkan, harus diblur dengan tingkat keburaman yang tidak membuat mudah dikenali sosoknya,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Komnas HAM mengungkapkan penampakan jenazah Brigadir J usai ditembak di rumah dinas Kadiv Propam pada 8 Juli 2022 lalu. Foto tersebut ditampilkan saat jumpa pers di kantornya, Kamis 1 September 2022.
Pantauan VIVA, terlihat jasad Brigadir J terbaring di depan pintu dengan masih menggunakan kaos berwarna putih dan celana jins sesuai CCTV yang beredar luas di media massa. Foto yang didapat Komnas HAM kemudian diblur lantaran banyaknya tumpahan darah.
Selain penampakan jasad Brigadir J, ada pula selongsong peluru bekas penembakan yang ditemukan di dekat jasad Brigadir J. Wakil Ketua Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan foto tersebut didapatkan pada 8 Juli usai kejadian.
“Ini salah satu bukti di mana tembakan rekoset itu ada, ini di lantai, tembakan yang menjadi titik rekoset. Ini salah satu titik temuan yang kami analisa,” ujar Anam saat jumpa pers di kantornya pada Kamis, 1 September 2022.
Anam menambahkan, jika sebelum ditembak, Brigadir J juga masih berhubungan dengan kekasihnya Vera melalui sambungan telepon. Adapun waktu keduanya berkomunikasi terbukti dari bukti panggilan terakhir.
“Jadi kami lihat linimasa pukul 16.31, jejak komunikasi, pukul 16.31 Yosua dengan suara saudara V, ini yang kami bilang kami dapatkan foto tanggal 8 Juli 2022 satu jam setelah peristiwa penembakan,” kata dia.