Ini Kata Pemkot Bekasi soal Warga Tak Bisa Cetak KTP

Ilustrasi Pembuatan e-KTP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA Nasional – Awal bulan Juli 2022 lalu, seorang warga Bekasi mengeluhkan pelayanan Dukcapil yang kurang memuaskan. Video keluhan tersebut pun viral di media sosial dan menimbulkan banyak spekulasi dari masyarakat.

Viral Anak-Anak SD Gemas Berfoto dengan Masinis LRT, Netizen: Lucu Banget Dek!

Melalui Humas Sekda Kota Bekasi menyampaikan Hak Jawab melalui siaran pers. Berikut bunyi dari Hak Jawab tersebut:

“Klarifikasi Pemkot Bekasi Atas Pengaduan Pelayanan Adminduk Kota Bekasi (04/07/2022). Pemerintahan Kota Bekasi melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bekasi telah selesai menindaklanjuti dan memberikan pelayanan pencetakan E-KTP warga yang sebelumnya telah mengeluhkan pelayanan administrasi kependudukan di Kantor Disdukcapil Kota Bekasi beberapa waktu lalu.

3 Makanan Viral di TikTok yang Bikin Ketagihan dan Mudah Dibuat di Rumah

Sekretaris Disdukcapil Kota Bekasi, Ridwan AS menyampaikan klarifikasi melalui Bagian Humas Setda Kota Bekasi perihal kasus tersebut. Bahka Tim Disdukcapil telah menyerahkan KTP-el yang bersangkutan kepada istrinya secara langsung di kediaman warga tersebut,”tulis dalam siaran pers yang diterima VIVA, Kamis, 1 September 2022.

Kronologi 

Viral Detik-Detik YouTuber Kecelakaan karena Main HP saat Kendarai McLaren

Dalam press rilis yang diterima, pihak Disdukcapil Kota Bekasi juga mengungkapkan kronologi sebenarnya. Berikut kronologi kejadian keluhan tersebut.

- Saudara N datang ke Kantor Diskukcapil untuk mengganti tanda tangan di KTP-el miliknya, tetapi petugas mengarahkan untuk melakukan pendaftaran melalui aplikasi online E-Open. Karena yang bersangkutan tidak memiliki smartphone android akhirnya kembali.
- Saudara N melakukan pendaftaran melalui Aplikasi E-Open pada 31 Mei 2022 tapi yang bersangkutan tidak dating ke kantor sesuai tanggal yang ditentukan oleh petugas. Sehingga ketika yang bersangkutan dating melampaui batas tanggal yang ditentukan, berdasarkan sistem, yang bersangkutan harus mengajukan pendaftaran ulang.
- Saudara N mengajukan pendaftaran kembali pada 29 Juni 2022, untuk hadir pada 1 Juli 2022 dimana pada tanggal dimaksud yang bersangkutan mendapatkan nomor antrian C-001. Pada pukul 08.00 WIB, nomor antrian yang bersangkutan dipanggil untuk ditanyakan keperluannya. Setelah dicek data yang bersangkutan hilang dan menyerahkan surat keterangan hilang yang sudah expired. Kemudian oleh petugas diminta untuk sekaligus memperbaharui surat keterangan hilang dari kepolisian.
- Sebelum yang bersangkutan masuk ke dalam ruang ganti foto dan tandatangan, terdapat warga dari nomor antrian B yang melakukan proses cek retina mata, yang disampaikan oleh saudara N dalam keluhannya sebagai warga yang tidak memiliki nomor antrian.
- Proses penggantian tanda tangan dilakukan pada pukul 08.30 WIB, namun transmisi jaringan ke Kemendagri terputus sejak pukul 09.00 WIB, dikarenakan gangguan langsung dari gphone Telkom ke Kemendagri. Gangguan dimaksud baru selesai diperbaiki oleh PT. Telkom pada pukul 13.00 WIB. Sementara saudara N menyampaikan ke petugas bahwa yang bersangkutan hanya memiliki izin waktu setengah hari kerja.
- Dikarenakan yang bersangkutan tidak bisa menunggu, petugas menyampaikan kepada saudara N bahwa KTP-el bisa diambil pada hari Senin, 4 Juli 2022 dan dapat diwakilkan oleh istrinya dengan membawa bukti tanda terima yang asli.
- Pada hari Sabtu, saudara N memposting berita tentang pelayanan Disdukcapil yang dianggap mengecewakan, pada hari Senin tanggal 4 Juli 2022, Tim Disdukcapil telah menyerahkan KTP-el yang bersangkutan kepada istrinya dengan menyambangi kediamannya sesuai domisi KTP.
- Terhadap keluhan saudara N pada hari Senin 4 Juli 2022, Tim PPNS Disdukcapil telah melakukan klarifikasi dan tindak lanjut internal kepada petugas pelayanan dan selanjutnya dilakukan pembinaan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian klarifikasi yang disampaikan oleh Disdukcapil Kota Bekasi. 

Aksesnya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi

Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta

Sunardi, warga bantaran sungai kanal di Demaan, Jepara, Jawa Tengah memilih untuk membangun Jembatan pribadi senilai Rp250 juta usai akses jalannya ditutup tetatangga

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024