Moeldoko Ingat Detik-detik Kerusuhan Napi Teroris di Mako Brimob
- Dok. Istimewa
VIVA Nasional – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengajak milenial yang bekerja di staf kepresidenan untuk ikut nonton bareng film Sayap-Sayap Patah, hari Rabu, 31 Agustus 2022 di Metropole XXI, Jakarta Pusat. Menurutnya, film yang digarap oleh Rudy Soedjarwo tersebut berhasil menghipnotis penontonnya dengan alur cerita yang luar biasa. Itulah sebabnya, film ini viral di media sosial karena menjadi buau bibir berbagai kalangan.
Hal tersebut juga diakui oleh Moeldoko. Dia bangga karena ada film yang dapat mengenang momen atau peristiwa penting.
“Saya secara pribadi melihat ini top luar biasa”, kata usai menonton film tersebut ditemani sang produser film, Denny Siregar.
Dengan film tersebut, Moeldoko ingin anak buahnya yang bekerja di institusi pengambil kebijakan itu, dapat memaknai sebuah peristiwa. Sehingga mereka dapat belajar bagaimana mengambil keputusan yang tepat.
“Kalau mereka bisa memaknai sebuah peristiwa, maka mereka akan kaya dengan input untuk merumuskan kebijakan, gitu kira-kira. Yang kedua, siapa tahu dari mereka nanti akan ada yang dapet tentara atau polisi ya seperti itulah tugasnya,” ungkap dia melanjutkan.
Film Sayap-Sayap Patah tragedi Kerusuhan Berdarah di Markob Brimob Depok yang terjadi pada bulan Mei 2018 lalu. Dilaporkan dari peristiwa ini setidaknya lima orang anggota Densus 88 dan satu orang narapidana tewas. Pelaku diidentifikasi sebagai narapidana terorisme dengan motif pemberontakan.
Situasi sebagai seorang prajurit yang dikisahkan Aji (Nicholas Saputra) dalam film tersebut sangat relevan dengan kehidupannya. Moeldoko pun sempat mengenang saat dirinya masih aktif sebagai komandan lapangan, yang mana ada anak buahnya yang harus gugur saat ditugaskan di Timor Timur.
“Satu hal yang sangat-sangat sulit, saat saya operasi di Timor Timur, tiga anggota saya gugur, dan kembali dari daerah operasi saya terlalu amat sangat sulit menghadapi istri. Nah ini tadi yang dilukiskan ya seperti itulah kondisinya,” kata Moeldoko menjelaskan.
Sedikit mengenang, saat terjadi kerusuhan Mako Brimob, Depok pada 8 Mei 2018 itu, ternyata Moeldoko sedang bersama Presiden di dalam helikopter. Mereka berada di atas kawasan Sumatera Selatan.
“Oh kebetulan saya satu helikopter dengan Pak Presiden, waktu itu di atasnya Sumatera Selatan. Pas banget saya dengan Presiden sehingga Presiden setiap saat mengikuti perkembangan itu dan Kapolri juga melaporkan, sayangnya memang tidak tahu persis langsung di lapangan. Tapi saya tahu persis langkah-langkah yang waktu itu dilaporkan Kapolri ya kepada Presiden”, tutur Moeldoko.
Saat menonton film yang berada di bawah naungan rumah produksi Maxima Pictures itu, Moeldoko sempat menangis. Dia teringat sosok sang istri saat bertugas di Timor Timur pada tahun 1984 silam.
"Ya (sambil tertawa). Pada saat itu, saya membayangkan istri saya seringnya ditinggal. Udah, nanti nangis beneran, sambil ketawa kencang”, tutur Moeldoko tertawa.