Panas! Ngabalin vs Deolipa Saling Bentak Soal Perombakan Polri
- Tangkapan layar akun Youtube tvOne
VIVA Nasional – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin terlibat perdebatan panas dengan Eks Pengacara Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Deolipa Yumara. Aksi saling bentak terjadi antara Ngabalin dan Deolipa saat keduanya memberikan pandangan mengenai rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J yang berujung pada adanya usul perombakan Polri.
Perdebatan dimulai ketika Ngabalin menolak pernyataan Eks Anggota Komisi III DPR Panda Nababan yang menyarankan Presiden merombak besar-besaran institusi Polri. Menurut Ngabalin, terlalu jauh apabila kasus ini sampai membuat Kapolri diberhentikan.
"Jangan bicara yang menyesatkan. Engga boleh begitu, ini institusi negara, ga boleh terlalu maju begitu," kata Ngabalin menyanggah pernyataan Panda Nababan dalam acara Catatan Demokrasi tvOne dengan tema 'Rekonstruksi "Sandiwara" Sambo: Menguak Misteri Duren Tiga' Selasa 30 Agustus 2022.
Panda Nababan kemudian meluruskan, yang dimaksud dirinya adalah bukan langsung memecat Kapolri, tetapi membenahi institusi Kepolisian dan Ngabalin menyetujui jika peristiwa Brigadir J ini jadi momentum pembenahan di Polri.
Namun di tengah perbincangan antara Ngabalin dan Panda terjadi, muncul Deolipa yang langsung berbicara kepada Ngabalin. Deolipa secara tiba-tiba menyebut Ngabalin banyak bicara.
"Jadi Bang Ngabalin, Bang Ngabalin kebanyakan bicara nih. Ini kita nih masyarakat Indonesia Pak diwakili oleh Pak Panda, Pak Jhonson (pengacara Brigadir J) ini kita ini rasional semua Pak, kita ga ada distorsi. Paham ya Pak," kata Deolipa kepada Ngabalin.
"Iya diksi yang dipakai itu, juga anda juga harus bicara dengan benar," kata Ngabalin menjawab pertanyaan Deolipa
Kemudian Deolipa mulai menaikkan nada suara. Deolipa meminta Ngabalin tak memotong saat dia bicara.
"Pak Ngabalin, Saya bicara dulu Pak. Bapak jangan ngoceh-ngoceh aja. Woy, Pak!," kata Deolipa seraya membentak dan menunjuk-nunjuk Ngabalin.
Namun Ngabalin enggan berhenti berbicara. Dia terus berbicara
"Anda kan pengacara pengalaman, jangan ngomong bego, kacau begitu. Bilang goblok lah segala macam. Kau siapa?," kata Ngabalin membalas membentak Deolipa.
"Woy Pak! Gantian dong Pak!" kata Deolipa kembali membentak Nabalin
Kemudian Ngabalin masih meneruskan berbicara dan tak menghiraukan apa yang dibicarakan oleh Deolipa. Dia terus berbicara dengan nada tinggi ke Deolipa.
"Kau dapat apa? Menuduh orang goblok dan lain-lain. Lu tuh siapa sih? Kok bicara goblok dan segala macam di ruang publik. Kamu memang betul-betul tidak punya etika berbicara di ruang publik. Saya tidak setuju kalau kau berpengalaman. Kalau kau berpengalaman kenapa cara kamu begitu," kata Ngabalin yang membalas menunjuk-nunjuk Deolipa.
"Sebentar Pak, Pak Saya Aktivis 98," kata Deolipa merendahkan nada suaranya.
Tetapi Ngabalin tetap tak berubah, dan tetap membentak Deolipa. "Kau yang tidak berakhlak, kenapa menuduh orang bodoh, goblok segala macam," kata Ngabalin
Kemudian kedua pembawa acara sempat mendinginkan suasana dan meminta Ngabalin untuk lebih tenang. Namun cara tersebut tak juga membuat Ngabalin merendahkan nada bicaranya.
"Kau tidak mengerti, kau kaya orang pintar kau, membodoh-bodohi orang di ruang publik!" Kata Ngabalin
Deolipa nampaknya tak ingin meneruskan aksi saling bentak dengan Ngabalin. Dia kemudian mengucapkan "Tuhan memberkati bapak, tuhan memberkati bapak," kata Deolipa
Ngabalin tetap tak berhenti. Dia masih berbicara dengan berapi-api. "Rakyat sapa yang kau wakili? Rakyat siapa yang kau wakili? Saya tidak menutup masalah ini. Tetapi anda harus mengerti memberikan dukungan kepada institusi negara!. Proses ini sedang berjalan, Jangan begitu cara Kau!" Kata Ngabalin
Karena merasa Ngabalin sudah selesai berbicara, maka Deolipa kembali meneruskan apa yang ingin dikatakannya.
"Pak saya aktivis 98 yang mula-mula Pak, bahkan Presiden Megawati..,"
Belum sempat Deolipa berbicara, Ngabalin kembali berbicara dengan nada tinggi. "Ya tapi caramu tidak baik, kau menuduh orang bodoh, goblok, kau siapa sih," kata Ngabalin
"Saya aktivis 98, bapak aktivis 98 bukan?" tanya Deolipa
"Saya anak UI 98," kata Ngabalin
Karena merasa perdebatan antara Deolipa dan Ngabalin sudah keluar dari substansi, maka pembawa acara mengambil alih untuk menghentikan perdebatan keduanya