Anwar Ibrahim Kenang Sosok Cak Nur dan Buya Hamka

Pemimpin politik Malaysia, Anwar Ibrahim.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA Politik - Pemimpin politik Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan kenangannya terhadap sosok cendekiawan Indonesia Nurcholish Madjid dan Buya Hamka. Anwar menyebut keduanya merupakan cendekiawan muslim yang sudah memberikan banyak sumbangsih pikiran bagi umat muslim di kedua negara.

Komentar Menohok PM Malaysia soal Gus Miftah yang Olok-olok Penjual Es Teh: Paham Agama Tapi...

Sosok Budayawan, Tokoh Bangsa

“Buya Hamka adalah sosok budayawan, tokoh bangsa, sastrawan, dan pemikir. Bukan saja di Indonesia, tentunya juga di Malaysia,” kata Anwar Ibrahim dalam peluncuran buku ‘Membaca Hamka Merawat Bangsa’ di Jakarta, dikutip pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Komentar PM Malaysia Anwar Ibrahim usai Lihat Video Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

Lukisan Buya Hamka.

Photo :
  • U-Report

Pemahaman Tentang Islam

Jadi Sorotan Internasional, Video Gus Miftah Hina Penjual Es Teh Dikomentari PM Malaysia Anwar Ibrahim

Sementara bagi Anwar, Nurcholish Madjid atau Cak Nur memberikannya pemahaman tentang keislaman di Indonesia dan memberi inspirasi untuk menguatkan persatuan generasi muda Islam di kawasan Asia Tenggara.

“Saya masih berusia 18-19 tahun lalu saat mengenal beliau. Ketika itu beliau menjadi Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Kemudian saya menemui beliau di sini (Indonesia), mengikuti beberapa training. Kemudian saya undang beliau ke Malaysia. Lalu kami bersama membangun Persatuan Pelajar Islam Asia Tenggara. Cak Nur sebagai ketuanya dan saya sebagai sekjennya,” ujarnya dalam peringatan haul Cak Nur yang ke-17 baru-baru ini.

Baca juga: Jelang Harlah 1 Abad NU, Anwar Ibrahim Kenang Sosok Gus Dur

Pikiran Cak Nur Masih Relevan

Selama membangun karir politik dan pemerintahan, Anwar mengaku terus mengikuti pemikiran-pemikiran Cak Nur. Meski beberapa pernyataan Cak Nur membangun polemik, namun menurutnya, pikiran dan ide Cak Nur masih sangat relevan bagi masyarakat hingga saat ini.

Nurcholis Madjid

Photo :
  • dwikisetiyawan.files.wordpress.com

“Saya mengikuti pemikirannya yang memang lebih inklusif. Walaupun beberapa pernyataannya memang sempat menimbulkan ketegangan, namun ide dan pikirannya masih sangat relevan hingga hari ini,” katanya.

Sistem Ekonomi Manusiawi

Dalam peringatan haul Cak Nur, Anwar juga sempat menyampaikan orasi budayanya yang bertema ekonomi manusiawi. Ia menjelaskan sistem ekonomi manusiawi adalah sistem ekonomi yang mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat kecil, serta berhasil mengurangi angka kemiskinan dan tingkat kesenjangan di antara golongan kaya-miskin.

“Ekonomi manusiawi maknanya tidak boleh kita membolehkan kerusakan sistem dan perilaku korupsi serta penyalahgunaan kekuasaan. Kita juga tidak membolehkan sistem yang memperkaya segelintir elite penguasa tetapi meminggirkan nasib dan kesejahteraan rakyat banyak,” katanya.

Menurut Anwar, kesuksesan sebuah sistem ekonomi dapat terukur dari pemerataan ekonomi yang dapat dihasilkannya. Dan salah satu indikatornya, dengan keberhasilan mengurangi kesenjangan yang terjadi di antara kelompok kaya dan masyarakat miskin.

“Sukses bagi suatu dasar ekonomi adalah pemerataan ekonomi. Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan di antara si kaya dan si miskin,” katanya.

Terkait Buya Hamka, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia ini masih sangat terkesan dengan pesan yang disampaikan Buya Hamka kepadanya.

“Dia (Buya Hamka) bilang Anwar, apapun perkembangan, itu kilauan sementara. Bukan kita memutuskan, mengutamakan. Kita harus lihat kesungguhan tekad mereka, istiqomah mereka dalam memperjuangkan," ujar Anwar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya