Gempa Bumi Susulan Masih Terjadi di Mentawai Sumatera Barat

Gempa di Kepulauan Mentawai
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA Nasional – Intensitas kegempaan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat masih terus terjadi. Hingga pukul 18.11 WIB, Senin 29 Agustus 2022 gempa bumi belum berhenti mengguncang wilayah yang dijuluki Tanah Sikerai itu. 

Sebagian Aceh Diprakirakan Memasuki Musim Kemarau Pertama, Ini Daftar Wilayahnya

Merujuk pada data rilis terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sudah ada 7 kali aktivitas kegempaan yang tercatat.

Pada pukul 18.01 WIB gempa kembali mengguncang Mentawai dengan magnitudo 4.0. Gempa bumi yang terletak di 0.92 LS,99.23 Bujur Timur atau tepatnya di 48 kilometer timur laut Pulau Siberut, Mentawai ini, berada pada kedalaman 10 kilometer.

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Status Masih Berada pada Level Waspada

Lalu terjadi pada pukul 18.11 WIB dengan kekuatan M 4.5. Gempa ini, berada pada 1.14 Lintang Selatan dan 98.75 Bujur Timur atau tepatnya di 43 kilometer barat laut, Pulau Siberut, dengan kedalaman 10 kilometer.

Jika diakumulasikan sejak dinihari tadi mulai pukul 00.04 WIB, sudah enam kali kejadian gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai.  Plt. Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sebelumnya menyebut jika Segmen Megathrust Mentawai-Siberut ini, merupakan satu-satunya Segmen Megathrust yang masih menyimpan potensi energi kegempaan cukup besar. Bahkan, segmen ini belum lepas dengan magnitudo tertarget 8.9. 

BMKG Sebut Jawa Barat Jadi Wilayah Prioritas Modifikasi Cuaca

“Pagi ini terjadi gempa Siberut Magnitudo 5,8 di Segmen Megathrust Mentawai-Siberut. Segmen ini, satu-satunya segmen Megathrust yang belum lepas dengan magnitudo tertarget 8.9,” kata Daryono.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem Menjelang Lebaran, April Sudah Kemarau

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan masih terdapat potensi hujan pada periode akhir bulan Maret 2025 menjelang lebaran Idul Fitri

img_title
VIVA.co.id
6 Maret 2025