Munas Japnas, Siap jadi Mitra Pemerintah Pacu Transformasi Ekonomi

Musyawarah Nasional Jaringan Pengusaha Nasional, Kamis (25/8)
Sumber :
  • Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas)

VIVA – Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya pada Kamis, 25 Agustus 2022, mengangkat tema “Bangkit Bergerak dan Bersinergi Mewujudkan Raksasa Ekonomi Baru Menuju Indonesia Emas”. Pembukaan acara dilakukan sehari sebelumnya pada 24 Agustus yang dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden (Wapres).

Crazy Growth: Rahasia Sukses Hill House dan Produk Multi-Miliar Nap Dress

Ketua SC Japnas, Reza Irsyad Aminy menjelaskan bahwa kedepannya Japnas akan terus fokus pada pondasi utama berdirinya Japnas, yakni sinergi dan bisnis. Reza mengatakan, pihaknya bakal terus melakukan aksi nyata dalam membangun sinergitas antara pengusaha, tanpa membebani pemerintah dengan berbagai tuntutan. Visi itu menjadi sesuatu yang membedakan Japnas dengan organisasi pengusaha lainnya yang telah ada di Indonesia.

UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Pengusaha Ritel: Ini Berat tapi Harus Optimis

“Japnas adalah action group bukan pressure group. Kami berfokus pada sinergi bisnis. Japnas itu dibentuk dari dua kata, yaitu sinergi dan bisnis,” tuturnya.

Perhimpunan yang diinisiasi oleh Bayu Priawan Djokosoetono ini tercatat rutin menggerakkan pengurusnya di berbagai provinsi dan kabupaten untuk menyelenggarakan program business matching tiap tahun yang mempertemukan pengusaha lokal dengan market dalam maupun luar negeri.

Lewat Pembiayaan dan Pemberdayaan, BRI Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Bayu menegaskan bahwa Japnas siap jadi mitra pemerintah untuk memacu transformasi ekonomi. Pihaknya sangat mengapresiasi, mendukung, dan siap berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kebijakan terkait perekonomian, yang sebelumnya telah dicanangkan oleh pemerintah.

Bayu mengaku bangga, karena arah kebijakan pemerintah saat ini sudah ‘on track’ untuk menuju transformasi dalam perekonomian nasional. Japnas sendiri, lanjut dia, juga sudah ‘on track’ dalam posisi yang sejalan dengan upaya tersebut. Japnas akan berupaya untuk menjadi mitra strategis pemerintah, terutama dalam mendorong upaya pemerintah.

“Japnas siap menjadi hub yang menghubungkan investasi dan kemitraan lokal di Indonesia, pada beragam sektor usaha. Dengan keragaman dan keterlibatan kami di sektor riil, Japnas siap menjadi partner dalam sinkronisasi program dengan pemerintah untuk mendorong daya saing sektor usaha, perbaikan iklim investasi, infrastruktur, serta kebijakan publik,” kata Bayu.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini, upaya-upaya Pemerintah mendongkrak kinerja perekonomian nasional agar mencapai target 5,2 persen sesuai APBN 2022, masih akan terus dipacu di kuartal III dan IV-2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Photo :
  • Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas)

“Kami yakin di kuartal III dan IV-2022 ini, target APBN dimana pertumbuhan ekonomi dipatok mencapai 5,2 persen bisa kita jalani dan kita jaga. Selama, kita masih bisa menjaga kenaikan harga energi, itu kuncinya,” kata Airlangga dalam acara Munas I Japnas, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Agustus 2022.

Karenanya, Airlangga mengatakan bahwa berbagai macam upaya masih terus digenjot oleh Pemerintah guna mencapai target tersebut. Misalnya seperti mendorong pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang total pagu anggarannya di tahun 2022 ini mencapai Rp 455,6 triliun.

“Di mana, di dalamnya masih ada subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang di tahun ini ditargetkan hingga mencapai Rp 373 triliun,” ujarnya.

Artinya, lanjut Airlangga, alokasi subsidi KUR yang telah disiapkan Pemerintah setiap tahun hingga mencapai Rp 373,13 triliun di tahun 2022 ini, masih cukup besar.

“Dan ini bisa digunakan untuk sektor pertanian. Di mana sektor pertanian ini dialokasikan pagu minimal Rp 90 triliun, dan tahun depan KUR akan dinaikkan lagi ke Rp 460 triliun,” kata Airlangga.

Dia mengatakan, Presiden Jokowi sendiri telah mengamanatkan kredit untuk usaha kecil dan menengah (UMKM), yaitu kredit yang sampai Rp 10 miliar, hampir lima tahun terakhir ini hanya mencapai sekitar Rp 1.200 triliun. Karenanya sampai tahun 2024 nanti, hal itu akan ditingkatkan sampai Rp 1.600 triliun.

“Artinya, ini adalah yang bisa diakses oleh para pengusaha. Tentu di jaringannya Japnas karena saya lihat pengusahanya real semua,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya