4 Fakta Susno Duadji yang Dapat Teror Gegara Ngoceh Soal Ferdy Sambo

Mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadji
Sumber :
  • Syaefullah / VIVA.co.id

VIVA Nasional – Penanganan kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang diotaki oleh eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih menyisakan berbagai pertanyaan. Baru-baru ini, mantan Jenderal Polisi Bintang Tiga Susno Duadji blak-blakan menyebut bahwa kasus Ferdy Sambo mudah sekali, tapi temboknya berat. 

Kasus yang sudah bergulir hampir dua bulan ini sudah menyita perhatian publik atas berbagai rentetan drama yang dibuat Ferdy Sambo. Sampai akhirnya Presiden Jokowi mengimbau kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo supaya kasus itu diusut tuntas sampai ke akar tanpa ada yang ditutup-tutupi. 

1. Bisa Diselesaikan di Level Polres

Mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadji

Photo :
  • Syaefullah / VIVA.co.id

Komjen Pol (Purn) Susno Duadji hadir sebagai narasumber dalam acara Catatan Demokrasi TvOne. Sejak awal, sosok purnawirawan jenderal polisi itu turut mengawal kasus pembunuhan Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J dengan berbagai analisa yang dibuat selaku mantan Kabareskrim Polri tahun 2008-2009. 

"Kalau kasus pembunuhan beberapa kesempatan saya katakan itu kasus yang simpel, sangat mudah sekali buktikannya level polres saja cukup," ucap Susno Duadji dikutip dari laman TvOneNews pada Kamis, 25 Agustus 2022. 

2. Tembok Berat untuk Mengungkap Kasus

Mantan Kabareskrim, Komjen (Purn) Susno Duadji.

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Lebih lanjut, Susno Duadji mengatakan bahwa kasus tersebut tidak hanya kasus semata, tapi ada banyak sosok dibaliknya yang turut andil dan menjadi tembok berat untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Brigadir J. 

"Persoalannya bukan kasusnya, tetapi temboknya berat. bayangkan saja Kapolri diback-up Menko Polhukam di back-up oleh Komisi III DPR RI, Kompolnas, Komnas HAM dan Presiden langsung, baru jebolnya sedikit-dikit." ungkapnya. 

Susno juga mengatakan dari berbagai rentetan pada akhirnya jebol sampai sudah ditetapkan tersangka utama, eksekutor, berperan ikut membantu sampai ditetapkan tersangka baru yaitu Putri Candrawathi. Istri Ferdy Sambo itu ditetapkan tersangka karena turut membantu jalannya pembunuhan berencana. 

3. Masih Ada Tersangka Lain

Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo

Photo :
  • Istimewa

Dari kelima orang tersangka yang sudah ditetapkan, Susno Duadji meyakini bahwa masih akan ada tersangka lain yang menyusul mengingat beberapa personil kepolisian masih ditahan dan diperiksa terkait pelanggaran kode etik. Sejumlah personil terlibat dalam obstruction of justice dalam menghalangi maupun menutupi kasus pembunuhan Brigadir J. 

4. Jadi Perwira Tinggi Pertama yang Terlibat Kasus Pembunuhan

Chuck Putranto, Eks Anak Buah Sambo Naik Pangkat dan Dapat Jabatan Baru di Polda Metro Jaya

Irjen Ferdy Sambo bersama ajudannya (istimewa/viva.co.id)

Photo :
  • vstory

Sementara itu, dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta, Susno Duadji juga menyebut bahwa tersangka Irjen Ferdy Sambo adalah perwira tinggi kepolisian pertama yang terlibat dalam kasus pembunuhan. Dalam hal ini menyangkut pembunuhan ajudannya, Brigadir J. Bahkan, ini juga menjadi kali pertama yang diumumkan oleh Kapolri. 

Ferdy Sambo Buka Suara Disebut Terlibat Kasus Uang Palsu di UIN Makassar

5. Susno Duadji Mendapat Teror dari Kepolisian

Mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji

Photo :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari
Polri Blak-blakan soal Alasan 6 Perwira Polisi Terseret Kasus Ferdy Sambo Naik Pangkat

Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji mengaku mendapat teror belakangan ini yang berasal dari kepolisian. Susno menyebut bahwa teror itu dilakukan lantaran dirinya sering bicara menganalisa kasus pembunuhan yang melibatkan jenderal polisi bintang dua yaitu Ferdy Sambo. 

Susno menjelaskan ketika melakukan teror, polisi-polisi tersebut datang menyambangi usaha tambang milik sang anak yang berada di Lahat, Sumatera Selatan. Susno tidak merinci dengan jelas pertambangan milik sang putri. Namun, ia hanya menyebut bahwa gerombolan polisi itu datang ke pertambangan pada 16 Agustus 2022 lalu. 

Lebih lanjut, para polisi itu datang dengan memakai mobil dinas plat Jakarta. Termasuk di dalam rombongan itu ada mobil Indonesia Automatic Fingerprint System atau Inafis. Susno menyebut bahwa kedatangan mereka tak lain untuk meneror. Apalagi, para anggota polisi itu datang ke usaha tambang milik putrinya tanpa membawa surat tugas. 

6. Tidak Gentar Saat Diteror

Susno Duadji Akan Buka Identitas MR.X ke Komisi III

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Susno Duadji menduga bahwa gerombolan polisi itu berasal dari kelompok yang tidak suka lantaran dirinya kerap mengorek-ngorek kasus yang menjerat Irjen Ferdy Sambo. Ia juga menegaskan tidak akan diam dan berjanji akan terus bersuara selama masih melihat ada ketidakadilan dalam kasus pembunuhan tersebut.

Mengingat dirinya sudah 35 tahun berkarier di instansi kepolisian, ia tentu mengetahui dengan betul soal kasus yang direkayasa maupun tidak. Terlebih, kasus rekayasa ini menyangkut nyawa seorang anggota polri. Sebab itu, ia memastikan akan terus bersuara dalam kasus tewasnya Brigadir J. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya