6.323 Rumah di 10 Kecamatan Kota Medan Terendam Banjir
- FB Bobby Nasution
VIVA Nasional – Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis, 18 Agustus 2022, pukul 01.00 WIB dini hari, menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah lokasi.Â
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada beberapa titik yang tergenang banjir dan terbagi di 10 kecamatan.Â
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, wilayah kecamatan yang terdampak meliputi Kecamatan Medan Johor, Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Polonia, Medan Petisah, Helvetia, Medan Barat dan Medan Labuhan.Â
Dari keseluruhan wilayah terdampak itu, tercatat ada kurang lebih 6.323 rumah terendam banjir dengan variasi tinggi muka air 0-200 sentimeter. Selain itu ada 7 unit sarana ibadah, 4 sekolah, termasuk 1 ruas jalan turut terdampak banjir.Â
"Di samping itu, banjir telah berdampak pada 8.067 KK atau 25.383 jiwa. Adapun 15 jiwa terpaksa mengungsi atas banjir tersebut," kata Muhari di Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2022.Â
BPBD Kota Medan telah melakukan monitoring dan kaji cepat serta memberikan dukungan kepada warga terdampak. Bersama lintas instansi terkait, BPBD Kota Medan juga mengupayakan pemulihan dini dan membantu membersihkan sampah serta lumpur yang terbawa banjir.Â
Ia menuturkan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Medan dan sekitarnya hingga Minggu, 21 Agustus 2022, sebagaimana menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hari ini, Jumat.Â
Pantauan VIVA di Kota Medan, selain karena intensitas hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan sejumlah sungai yang berada di Kota Medan meluap seperti Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Belawan. Banjir ini, mengakibatkan sejumlah ruas jalan ikut terendam banjir.
"Penyebabnya karena hujan yang cukup tinggi maupun Kota Medan dan Deli Serdang," ucap Kepala BPBD Kota Medan, M. Husni kepada wartawan, Kamis.
Â
Husni mengungkapkan bahwa pihak BPBD Kota Medan sudah mendirikan 4 posko di Kecamatan Medan Selayang, Medan Petisah, Medan Johor dan Medan Labuhan. "Posko di 4 Kecamatan dengan posko induk di Gedung Darma Wanita," ujar Husni.
Untuk lokasi banjir terparah berada di Jalan Luku dan Jalan Titipan/Jalan Gatot Subroto, Kota Medan. Namun, kondisi air berangsur surut.
Â
Sementara itu, BPBD Kota Medan mengantisipasi banjir di kawasan Kecamatan Medan Belawan dengan menyiapkan karung-karung berisikan pasir untuk menahan luapan air dari tanggul Sungai Deli.
"Belawan masih normal, namun kita antisipasi dan standby. Karena luapan terakhir, untuk tanggul-tanggul dalam bentuk karung-karung pasir sudah kita kirim Medan Labuhan antisipasi," jelas Husni.
Â
BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.Â
Upaya seperti monitoring lereng perbukitan, susur sungai, pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase perkotaan, dan saluran irigasi agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.Â
"Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari
Â