Momen Perdana Abu Bakar Ba'asyir Ikut Upacara HUT RI di Ponpes Ngruki

Menteri PMK Muhadjir Effendy dan Pendiri Ponpes Al Mukmin Abu Bakar Baasyir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)

VIVA Nasional – Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba’asyir mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Rabu, 17 Agustus 2022. Upacara HUT RI itu merupakan yang pertama kalinya digelar di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki.

Pantauan VIVA, ratusan santri tampak memadati halaman Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki pada Rabu, 17 Agustus 2022. Para santri itu membuat barisan peserta upacara. Menariknya petugas upacara kali ini merupakan para santri yang telah dilatih oleh anggota TNI dan Polri.

Selain diikuti para santri dan ustaz, upacara tersebut juga dihadiri pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba’asyir. Ia tampak berjalan menggunakan tongkat dan digandeng santri. Setelah itu, Ba’asyir duduk di barisan dengan kursi tamu berdampingan dengan Pembina Yayasan Pendidikan Al Mukmin Ngruki, Muhammad Amir.

Pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Baasyir.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)

Pada upacara HUT Kemerdekaan RI itu yang menjadi inspektur upacara adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Sedangkan yang menjadi komandan upacara merupakan salah satu santri pondok pesantren tersebut.

Upacara tersebut ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diringi dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Inspektur upacara, peserta upacara dan tamu undangan tampak memberikan penghormatan kepada Sang Merah Putih. 

Abu Bakar Ba’asyir tampak duduk dengan khidmat tanpa mengangkat tangan kanan untuk memberikan penghormatan kepada bendera Merah Putih. Sedangkan para tamu undangan yang duduk di kursi tamu tampak berdiri dan memberikan penghormatan.

Pendiri Al Mukmin Ngruki Abu Bakar Baasyir mengikuti upacara HUT ke-77 RI.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)
Pertamina Peringati HUT RI dengan Bentangkan Bendera 79 Meter dan Bersih-bersih Sungai Ciliwung

Sedangkan pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai inspektur upacara tersebut.

Usai mengikuti upacara, Abu Bakar Ba’asyir mengaku baru pertama kalinya mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI yang digelar di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. “Baru kali ini sejak waktu berdirinya,” katanya.

Rayakan HUT RI! Kemenparekraf Luncurkan Pukis Kemerdekaan dan Pesona Promo Merdeka, Apa Itu?

Sedangkan ketika disinggung mengenai upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI yang digelar pada hari ini, ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud syukur kepada Allah SWT. Pasalnya sebagai manusia jika mendapatkan nikmat harus dibalas dengan bersyukur.

“Jadi memang kewajiban kita ini, apa saja yang dikaruniai oleh Allah harus kita balas bersyukur seperti yang diwujudkan dalam upacara. Tapi ini di masjid nampaknya akan diwujudkan dalam sujud syukur. Jadi upacara 17 Agustus itu merupakan bentuk bersyukur kepada Allah SWT karena kita wajib mendapatkan nikmat bersyukur,” ujar dia.

Sambil Ajak Istri, 100 Veteran Meriahkan Perayaan HUT RI ke-79

Hanya saja, ia menggaris bawahi bahwa menurut Islam bersyukur kepada Allah yang paling sempurna itu negara yang dikaruniakan oleh Allah itu harus diatur dengan hukum yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

“Itulah sempurnanya bersyukur maka Indonesia ini belum sempurna tapi sudah bersyukur. Doakan saja mudah-mudahan suatu saat nanti Indonesia akan diatur hukum dari Tuhan Yang Maha Kuasa supaya menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yaitu negara yang baik dan penuh keampunan dari Allah SWT,” ujarnya.

Sementara itu, Menko Muhadjir Effendy mengaku mendapatkan kesempatan untuk memimpin upacara memperingati Hari Kemerdekaan RI di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. “Alhamdulillah berjalan lancar dan saya yakin di tempat-tempat lain juga sedang digelar upacara yang sama,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu ia berpesan kepada para santri untuk terus belajar denggan baik. Tetapi untuk dari segi karakter, ia pun meyakini bahwa pendidikan di pesantren sudah tidak diragukan lagi. Oleh sebab itu kedua ilmu tersebut berjalan dengan seimbang.

“Karena di sini pendidikan dengan akhlak pasti diutamakan ya. Hanya ada perimbangan antara belajar ilmu-ilmu umum dengan ilmu agama. Ilmu agama yang cukup dalam dan luas kalau kemudian dilengkapi dengan pengetahuan umum yang sangat kuat maka saya yakni para santri dan alumninya bisa ikut berpartisipasi mengisi kemerdekaan ini,” ujar Muhadjir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya