Sosok Habib Bahar, Penceramah yang Terkena Kasus Penyebaran Hoaks
- Muhammad AR/VIVA.co.id
VIVA Nasional – Penceramah Habib Bakar bin Smith dijatuhkan hukuman penjara selama enam bulan 15 hari oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung akibat perkara penyebaran berita bohong atau hoaks saat memberikan ceramah di Kabupaten Bandung.
“Mengadili, menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada Habib Bahar Smith dengan pidana penjara selama enam bulan 15 hari,” kata Ketua Majelis Hakim Dodong Rusdani saat membacakan vonis di PN Bandung, Kota Bandung pada 16 Agustus 2022.
Habib Bahar jalani sidang kasus penyebaran berita bohong
- VIVA/Adi Suparman
Bahar terseret ke meja hijau karena pernyataannya yaitu Rizieq Shihab dipenjara karena menggelar Maulid Nabi dan enam laskar FPI yang disiksa hingga tewas.
Profil Habib Bahar
Nama Habib Bahar populer karena dakwahnya yang dinilai sangat tegas dan keras dalam melawan maksiat. Dihimpun VIVA dari berbagai sumber, berikut profil Habib Bahar.
Habib Bahar memiliki nama lengkap Sayyid Bahar bin Ali bin Smith dan lahir di Manado, 23 Juli 1986. Ia merupakan putra pertama dari tujuh bersaudara pasangan Ali bin Smith dan Isnawati Ali. Bahar adalah keturunan Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith.
Pada tahun 2007, Bahar mendirikan Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor pusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Mayoritas jemaah majelis tersebut berasal dari daerah Pondok Aren, Ciputat, Pesanggrahan, dan sekitarnya.
Habib Bahar bin Smith
- VIVA/Adi Suparman
Dengan Majelis Pembela Rasulullah, pria yang kerap disapa Habib bule ini beraksi menutup paksa beberapa tempat hiburan. Salah satu tempat hiburan yang berhasil ditutup adalah Cafe De Most, Pesanggrahan yang diduga sebagai tempat maksiat. Kafe itu ditutup paksa selama bulan Ramadhan 2012 silam.
Tak hanya menciptakan majelis, Bahar juga membangun sebuah pondok pesantren bernama Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Bogor.
Kini Bahar dikaruniai empat buah hati dari pernikahannya dengan Fadlun Faisal Balghoits pada tahun 2009. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Aliyah Zharah Hayat Smith, Ghaziyatul Gaza Smith, dan Muhammad Rizieq Ali bin Smith.
