Sebab Jemaah Indonesia Pilih Dirawat di KKHI daripada di RS Saudi

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, dr, Budi Sylvana (kanan)
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, dr Budi Sylvana mengungkapkan, tim dokter yang menjadi tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan di Arab Saudi memiliki cara masing-masing dalam melakukan pendekatan kepada jemaah yang sakit. 

BSI Minta Calon Jemaah Bersiap Lakukan Pelunasan Biaya Haji

Salah satunya adalah, tim dokter dan tenaga kesehatan melakukan pelayanan seperti layaknya kepada orang tua, nenek atau keluarganya sendiri. Sehingga dengan sentuhan-sentuhan tersebut, membuat pasien nyaman selama menjalani perawatan. 

"Pendekatan ini pasti tidak ada kalau mereka dirawat di rumah sakit Arab Saudi," kata dr Budi Sylvana kepada Tim MCH (Media Center Haji) di Madinah, Selasa 9 Agustus 2022. 

Budi Gunawan: Pemerintah sedang Hitung Opsi Biaya Haji Turun Lagi

"Jadi memang rata-rata jemaah kita yang dirawat maunya di KKHI. Tim kita dengan gaya Indonesia-nya bisa melakukan pendekatan mempercepat penyembuhan pasien dan Alhamdulillah ini cukup efektif," imbuhnya.

KKHI Madinah Masih Rawat Satu Jemaah ONH Plus

Photo :
  • Kemkes RI
Tips Efektif Merencanakan Tabungan Haji untuk Masa Depan yang Lebih Tenang

Selain melakukan pendekatan yang membuat para jemaah yang sedang dirawat merasa nyaman, tim dokter di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah juga memberikan terapi spiritual dalam mempercepat penyembuhan jemaah.

Budi Sylvana, mengungkapkan, selain pengobatan medis, pihaknya juga menggunakan Thibbun Nawabi (pengobatan Ala Nabi) untuk mempercepat penyembuhan jemaah sakit. Yakni dengan pemberian kurma.

Pasalnya, buah kurma banyak mengandung kalori dan baik juga untuk jemaah haji yang menderita Diabetes Mellitus (DM). "Kurma itu sangat baik bagi kesehatan dan Alhamdulillah pasien yang kita berikan terapi kurma cepat pulih," ujar dr Budi Sylvana.

dr Budi menambahkan, terapi kurma ini cukup efektif untuk menjaga kesehatan jemaah. Apalagi Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk mengkonsumsi kurma. Karena selain makanan dari surga, kurma juga memiliki kandungan antioksidan tinggi yang bagus untuk anti peradangan dan jantung. 

"Kalau kurma kan Rasulullah juga sudah mengajarkan, itu makanan surga dan kurma memiliki kandungan indeks glikemik yang rendah yaitu kurang dari 55 serta antioksidannya tinggi bagus untuk anti peradangan dan jantung," jelasnya.

Ilustrasi Jemaah Haji

Pengembangan Opsi Lahan Kampung Haji Indonesia di Arab Dinilai jadi Kunci Biaya Makin Murah

Faktor utama yang membuat durasi jemaah haji Indonesia di tanah suci begitu lama hingga 40 hari, adalah panjangnya waktu tunggu keberangkatan dan kepulangan.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025