Terapi Kurma Buat Jemaah Haji Sakit

Ilustrasi buah kurma (Foto/Pixabay)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, dr Budi Sylvana, mengungkapkan, selain pengobatan medis, pihaknya juga menggunakan Thibbun Nawabi (pengobatan Ala Nabi) untuk mempercepat penyembuhan jemaah sakit. Yakni dengan pemberian kurma.

Strategi Bank Muamalat Bidik Potensi Besar Segmen Tabungan Haji Anak

Pasalnya, buah kurma banyak mengandung kalori dan baik juga untuk jemaah haji yang menderita Diabetes Mellitus (DM). Itu sebabnya, selain perawatan medis, tim dokter di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah juga memberikan terapi konsumsi kurma.

"Kurma itu sangat baik bagi kesehatan dan Alhamdulillah pasien yang kita berikan terapi kurma cepat pulih," ujar dr Budi Sylvana kepada Tim MCH (Media Center Haji) di Madinah, Selasa 9 Agustus 2022.

Dahnil Anzar Ingatkan Pesan Presiden Prabowo Jangan Main-main Dengan Pengelolaan Haji

dr Budi menambahkan, terapi kurma ini cukup efektif untuk menjaga kesehatan jemaah. Apalagi Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk mengkonsumsi kurma. Karena selain makanan dari surga, kurma juga memiliki kandungan antioksidan tinggi yang bagus untuk anti peradangan dan jantung. 

"Kalau kurma kan Rasulullah juga sudah mengajarkan, itu makanan surga dan kurma memiliki kandungan indeks glikemik yang rendah yaitu kurang dari 55 serta antioksidannya tinggi bagus untuk anti peradangan dan jantung," jelasnya. 

Hajj Expo 2024 Dibuka, BPKH Ajak Masyarakat Rencanakan Haji Sejak Dini

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, dr, Budi Sylvana (kanan)

Photo :
  • MCH 2022

"Banyak manfaat kurma itu dan saya sudah buktikan sendiri. Jadi kita juga memberi terapi kurma kepada pasien yang sebelumnya tidak mau makan sehingga menjadi lemas. Tapi setelah diberi kurma 7 butir, Alhamdulillah kondisinya kangsung segar kembali," ungkapnya. 

dr Budi menambahkan, banyak jemaah haji Indonesia yang berobat di KKHI karena kondisi lemas tidak mau makan dengan alasan tidak selera dengan konsumsi yang disediakan. Dan kurma menjadi alternatif asupan kalori buat para jemaah.

"Mungkin (jemaah yang sakit dan tidak nafsu makan) tidak cocok dengan makanan Saudi, dan lebih nyaman dengan makanan Indonesia. Jadi kita berikan tambahan kurma dan itu cukup efektif," jelasnya. 

Salah satu pasien yang sedang dirawat di KKHI Madinah, Suwasmi (63) jamaah JKS 036, mengakui setelah mengkonsumsi kurma sebanyak 7 butir kondisi tubuhnya segar kembali. 

"Saya tidak selera makan, jadi lemas. Di sini selain diinfus dan diberi obat, saya dikasih kurma untuk dimakan. Alhamdulillah bisa saya habis 7 kurma dan tubuh jadi segar," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya