Bentrok Warga Vs PSHT di Malang, Polisi Periksa 6 Orang Saksi

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto (tengah)
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Nasional – Polresta Malang Kota memeriksa 6 saksi buntut dari bentrokan antara perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan warga pada Minggu 7 Agustus 2022, dinihari kemarin. Insiden itu terjadi di Jalan Sudanco Supriadi, Sukun, Kota Malang.

Kasus Penganiayaan Pelajar oleh Oknum PSHT, Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman dengan mencari tahu dari keterangan saksi-saksi terkait bentrokan tersebut. Perwira yang akrab disapa Budher itu mengungkapkan insiden itu berawal dari melintasnya konvoi rombongan kelompok perguruan silat di Kota Malang.

"Kami masih mendalami persoalan awalnya bagaimana, tetapi kondisi tiga korban saat ini semakin membaik," kata Budher pada Senin, 8 Agustus 2022 kemarin.

Remaja di Malang Wafat Usai Koma Sepekan, Diduga Dikeroyok Perguruan Silat

Suasana lokasi bentrokan (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution

Budher meminta semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas yang ada. Sebab, saat ini wilayah Malang Raya sedang bersiap memperingati hari jadi tim Arema. Tim yang didirikan pada 11 Agustus 1987 itu kini memasuki usia yang ke 35. Serangkaian acara pun telah disiapkan oleh Forkopimda Malang Raya bersama manajemen Arema dan Aremania.

Ketua Pusat PSHT soal Anggotanya Keroyok Polisi: Perguruan Ajarkan Budi Luhur, Kenapa Anarkis?

Khawatir persoalan makin meluas. Polresta Malang Kota kemudian melakukan mediasi antara perwakilan PSHT dan Aremania. Kedua kelompok yang memiliki basis masa yang besar ini diharapkan menjaga kondusivitas wilayah Malang Raya. Sebab, provokasi di media sosial dari oknum yang tidak bertanggungjawab cukup kencang.

"Mengingat ini masih ada provokasi dari media sosial, makanya kami meminta untuk sama-sama menjaga Kamtibmas. Meminta rekan-rekan Aremania tidak terprovokasi, ayo kita jaga sama-sama, teman-teman perguruan pencak silat juga menjaga kondusifitas Kota Malang, apalagi kita saat ini dalam rangka menuju HUT ke 35 Arema," ujar Budher.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan ada 6 orang yang diperiksa sebagai saksi. Mereka dari warga dan juga PSHT. Selain korban luka juga terdapat kerugian materi dalam insiden tersebut.

"Jumlah saksi yang diperiksa ada enam orang. Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus. Motor yang rusak ada tiga tapi masih pendalaman," tutur Bayu.

Seorang polisi bersiaga karena bentrokan. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

Perlu diketahui, kronologis, bentrokan terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, Minggu 7 Agustus 2022. Aksi bentrok dipicu warga yang terganggu dengan aksi rusuh rombongan saat melintas di Jalan Sudanco Supriadi. Rombongan perguruan pencak silat itu, berjalan dari arah utara ke selatan sembari menggeber-geber sepeda motor hingga mengganggu pengguna jalan lainnya.

Oleh dua pemuda sekitar rombongan tersebut ditegur untuk tidak menggeber motornya. Tidak terima, rombongan pencak silat mengejar dua orang tersebut hingga ke dalam kampung dan melakukan pemukulan.  Bahkan rombongan perguruan pencak silat masuk ke perkampungan dan melempari rumah warga dengan paving.

Baca juga: 2 Perguruan Silat di Banyuwangi Sepakat Berdamai Hingga Anak Cucu

Segerombolan Pemuda-pemudi Nongkrong di Dalam Minimarket Sambil Ngerokok

Gerombolan Pemuda Nongkrong di Dalam Minimarket, Pasang Bendera di Rak hingga Ngerokok

Sebuah video memperlihatkan sejumlah pemuda-pemudi nongkrong di dalam minimarket sembari memasang bendera komunitas dan merokok viral di media sosial, ganggu pengunjung

img_title
VIVA.co.id
28 September 2024