KKHI Madinah Masih Rawat Satu Jemaah Haji ONH Plus
- Kemkes RI
VIVA – Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, merawat satu jemaah ONH Plus berusia 62 Tahun dengan diagnosa post stroke. Jemaah dirawat di KKHI Madinah sejak 25 Juli 2022. Sebelumnya yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit Madinah Grand Hospital, dan dipulangkan ke KKHI untuk menjalani pemulihan.
Menurut tim dokter KKHI Madinah, dr. Rifky Mubarak, Sp.KFR, yang bersangkutan mengalami Hemiparesis duplex, yaitu adanya kelemahan dari empat anggota gerak. Selain itu juga adanya penurunan kognisi baik kesadaran maupun kemampuan komunikasi dan verbal.
Selama dirawat di KKHI Madinah, jemaah tidak dipasangkan alat bantu nafas dan selang makan. Menurut dr. Rifky yang bersangkutan masih memiliki respon menelan yang cukup baik.
“Beliau mampu menelan dan tidak tersedak, jadi kita tidak pasangkan selang makan,” ujarnya.
Selama menjalani proses pemulihan, yang bersangkutan mendapatkan terapi fisik pasif secara rutin untuk mengurangi pelemahan otot dan perlengketan sendi. Terapi dilakukan mulai dari terapi duduk, anggota gerak tangan dan kaki.
“Kita bangunkan dengan tetap bersandar pada bed (tempat tidur) secara perlahan, dimulai dari 450, kemudian 600 selama 10 menit. Kalau tensinya bagus bisa sampai posisi tegak 900 selama lima menit, terus diulang selama 30-60 menit per hari,” jelas dr. Rifky
Selain menerima terapi duduk, yang bersangkutan juga mendapatkan terapi lingkup anggota sendi atau range of motion baik anggota gerak atas ataupun anggota gerak bawah. Untuk anggota gerak atas dilakukan terapi secara pasif bagi sendi tangan, siku, dan bahu, masing masing 10 menit untuk setiap bagian, dengan gerakan lurus dan tekuk. Demikian juga dengan anggota gerak tubuh bawah, mulai dari panggul, lutut, dan pergelangan kaki.
Sementara Koordinator Perawat KKHI Madinah, Ns Okta Mustikalah mengatakan bahwa selama di rawat di KKHI Makkah, tim perawat juga menyiapkan kebutuhan dasar pasien, mulai dari memandikan, memberikan makan, dan sebagainya. Terapi obat juga diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter penanggung jawab pelayanan.
“Dalam masa perawatan di sini, tidak terlalu banyak kendala bagi kami sebagai perawat. Kondisi vital pasien juga secara umum bagus mulai dari tekanan darah, hingga pernafasan,” ujarnya.
Sesuai dengan rekomendasi tim dokter KKHI Madinah, jemaah kondisinya transportable atau kondisinya stabil dan dapat dipulangkan ke Indonesia.
“Hemodinamik stabil, tidak tergantung oksigen dan toleransi terhadap posisi juga masih cukup bagus, respons menelan juga bagus, tak perlu dibantu selang,” ujar Tim dokter KKHI Madinah, dr. Rifky Mubarak, Sp.KFR.
Untuk eligibilitas terbang, jemaah juga sudah dibekali dengan MEDIF (Medical Information Form) dari RSAS. Namun dalam proses kepulangannya harus tetap ada pendampingan dari pihak keluarga maupun dari pihak penyelenggara (PIHK).
“Stroke merupakan penyakit dengan tingkat disabilitas paling berat, mulai dari komunikasi, memori, mobilisasi, bahkan aktivitas sehari hari harus dibantu caregiver. Untuk itu perlunya pendampingan dari keluarga atau PIHK,” tambahnya
Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah dr. Rahmat Kurniawan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala Daerah Kerja Madinah, Amin Handoyo untuk pemulangan jemaah PIHK tersebut.
“Kadaker Madinah Pak Amin sudah merespon dan beliau selalu meminta agar pihak Travel segera memulangkan jemaah PIHK,” kata Rahmat
Hingga akhir pekan lalu, KKHI Madinah merawat 281 jemaah haji baik jemaah haji gelombang satu maupun gelombang dua. KKHI Madinah akan memberikan pelayanan kesehatan hingga selesai masa operasional di tanggal 13 Agustus 2022.