RI Dinilai Berhak Latihan Perang dengan China dan Rusia
- Army.mil
VIVA Nasional - Tokoh Nahdlatul Ulama, Muhammad AS Hikam, menilai Indonesia sebagai negara berdaulat berhak melakukan latihan perang dengan negara manapun. Latihan perang bisa melibatkan satu negara atau lebih.
Berhak Latihan Perang dengan Sahabat
“Indonesia berhak melakukan latihan perang dengan sesama sahabat, mau Rusia, China, Amerika, dan Inggris," kata Hikam saat dihubungi, Senin, 8 Agustus 2022.
Tidak Ada Larangan
Dia mengatakan hal itu tidak ada larangan. Bisa gabungan, bisa sendiri-sendiri.
"Kemungkinan bisa juga kalau misalnya China ngajak Indonesia dan Rusia atau China dengan Korea Utara. Itu kan bisa saja," ujarnya.
Baca juga: DPR Pertanyakan Lokasi Latihan Militer Gabungan Garuda Shield 2022
Namun, Hikam mengatakan agak sulit terwujud jika, misalnya, China dan Rusia dilibatkan dalam latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield. Sebab, dua negara itu memiliki masalah masing-masing.
“Untuk mengatakan tidak mungkin, itu sangat sulit karena negara-negara itu sedang punya masalah masing-masing. Tapi, pada prinsipnya boleh apa tidak, ya boleh-boleh saja, sama-sama negara berdaulat,” katanya.
Tidak Bermusuhan dengan China dan Rusia
Hikam menilai Indonesia hanya latihan perang dengan Amerika bukan berarti Indonesia bermusuhan dengan China dan Rusia.
“Terus ada apa kalau latihan dengan Amerika. Kita, Indonesia tidak berarti bermusuhan dengan China dan Rusia," katanya.
Terkait perpidahan yang awalnya akan dilaksanakan di Natuna Utara, Hikam menyebut hal tersebut merupakan strategi. Tidak masalah jika ada pihak-pihak yang mempertanyakan soal perpindahan tempat pagelaran latihan militer tersebut.
Menurutnya, China akan menganggap latihan perang dengan Amerika sebagai bentuk provokasi jika hal itu berlangsung di Natuna Utara.
“Jelas Natuna masuk Indonesia, tapi kan bahwa ada perselisihan dengan China. Dengan latihan melibatkan Amerika, China menjadi lebih marah atau salah pahamnya lebih tinggi nanti. Kalau Indonesia enggak ada persoalan, wong itu tanahnya sendiri, lautnya sendiri,” katanya.
Politik Bebas Aktif
Hikam berharap Indonesia tetap memegang politik bebas aktif dalam politik luar negeri dan meningkatkan kemampuan militer setelah latihan militer gabungan pada Super Garuda Shield selesai. Ia mengatakan latihan itu merupkan isyarat bahwa Indonesia selalu siap mempertahankan negara.
Latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield 2022 tengah berlangsung di Baturaja, Sumatra Selatan. Latihan milter gabungan yang ke-16 ini diikuti 14 negara antara lain AS, Kanada, Perancis, India, Malaysia, Selandia Baru, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor-Leste, Inggris, Australia, Singapura, dan Jepang.