Pegiat Budaya Muda Lestarikan Kelintang Perunggu, Musik Melayu Timur
- Kebudayaa.kemendikbud
VIVA Nasional – Kelintang perunggu adalah seni musik khas orang Melayu Timur yang tinggal di Pantai Timur Sumatera, seperti Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat di Provinsi Jambi dan Indragiri Hilir di Provinsi Riau.
Komposisi alat musik Kelintang Perunggu terdiri atas Kelintang Perunggu, dua gendang Panjang, dan gong. Ketika Dimainkan, komposisi alat musik yang dominan adalah Kelintang Perunggu. Oleh karena itu, secara umum instrumen yang dimainkan oleh seni musik ini dinamakan Kelintang Perunggu.
Awal mula seni musik ini tak bisa lepas dari sejarah asal muasal orang Melayu Timur. Orang Melayu Timur mempercayai mereka berasal dari kawasan Tempasuk, daerah Mindanao, Phulipina dan Sabah, Malaysia yang berdatangan ke Pantai Timur Sumatera.
Kedatangan orang-orang tersebut tak terlepas dari konflik Sultan Mahmud Syah III, penguasa Kesultanan Johor Pahang Riau dan Lingga dengan Belanda. Sultan Mahmud Syah III meminta bantuan kepada penguasa Tempasuk untuk menghadapi Belanda. Prajurit dari Tempasuk pun mengalahkan Belanda.
Orang-orang dari Tempasuk tersebut ada yang kembali ke daerahnya dan ada yang menetap di Daik Lingga dan berlayar ke Pantai Timur Sumatera, seperti daerah Tanjung Jabung.
Ketika berperang melawan Belanda, orang-orang Tempasuk tak hanya membawa senjata, namun membawa alat kesenian dari daerahnya. Alat musik yang dibawa tersebut adalah Kelintang Perunggu.
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Peserta berjumalh 20 ini disebut sebagai pegiat seni budaya muda dari Tanjung Jabung Timur akan belajar Kelintang Perunggu dari Nenek Aisyah yang merupakan sosok Maestro Kelintang Perunggu untuk lestarikan kesenian tersebut.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin menyampaikan harapan dalam Press Release resmi laman Kemendikbudristek agar kelak merek menjadi pelopor pemajuan budaya.
“Program ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan”.
Penyelenggaraan BBM di Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan bentuk pendukungan Kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang berupaya untuk memajukan kembali budaya dari daerah-daerah aliran Sungai Batanghari.
Selain itu, penyelenggaraan BBM di Tanjung Jabung Timur dengan OPK Kelintang Perunggu bertujuan untuk melestarikan kesenian tersebut yang sudah hampir punah.
Penyelenggaraan acara ini dilaksanakan secara luring yang berlangsung dari tanggal 8-14 Agustus 2022 di Gedung Nasional, Tanjung Jabung Timur. Penyelenggaraan BBM luring secara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Bapak Nasrul Effendi.