Jokowi Prediksi 800 Juta Warga Dunia Akan Kelaparan Akut
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo kembali berbicara mengenai situasi dan kondisi dunia saat ini yang menurutnya sedang tidak baik-baik saja akibat perang antara Rusia dan Ukraina. Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat menghadiri acara zikir dan doa kebangsaan menyambut HUT ke 77 RI di Istana Merdeka, Jakarta.
"Perlu saya ingatkan kepada kita semua bahwa dunia pada saat ini tidak berada dalam posisi yang baik-baik saja. Setelah hampir 2,5 tahun dunia, seluruh negara mengalami sakit berbarengan karena pandemi covid 19 dan baru akan melakukan pemulihan tapi muncul sesuatu yang dadakan yang tidak kita perkirakan sebelumnya, sakitnya belum sembuh, muncul yang namanya perang di Ukraina," kata Jokowi, Senin malam 1 Agustus 2022
Jokowi mengungkapkan, dampak negatif dari perang tersebut yang diantaranya memengaruhi harga dan pasokan pangan di berbagai negara di dunia terutama negara-negara di Asia, Afrika dan juga di eropa. Sejumlah negara kesulitan mendapatkan bahan pangan berupa gandum.
Jokowi mengungkapkan saat dirinya mengunjungi dua negara yang sedang perang tersebut. Kemudian Jokowi sempat menanyakan stok gandum yang saat ini dimiliki kedua negara tersebut.
"Saat itu saya ketemu Presiden Ukraina Zelensky, ada stok di Ukraina di gudang 22 jtua ton, stok proses panen 55 juta ton, artinya 77 juta gandum di ukraina gak bisa keluar karena perang," kata Jokowi
Dia juga menanyakan hal yang serupa kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. "Pindah ke Moskow ketemu Presiden Putin cerita juga ada stok gandum di Rusia 130 juta ton, berarti Ukraina plus Rusia jumlah stok gandum ada 207 juta ton," Kata Jokowi
Banyaknya stok Gandum yang tak bisa keluar akbiat perang Rusia dan Ukraina ini yang mengakitabkan 333 juta orang kelaparan. Jokowi memperkirakan jumlah itu terus bertambah. "Mungkin 6 bulan lagi 800 juta orang akan kelaparan akut karena tidak ada yang dimakan." kata Jokowi
Dia meminta masyarakat Indonesia bersyukur karena saat ini beras yang menjadi makanan pokok di Indonesia harganya masih stabil. "Sekali lagi Alhamdulillah beras di Australia masih bisa kita cari dan tidak naik. Sekali lagi ini patut kita syukuri berkat kerja keras bapak ibu berkat ikhitar gotong royong kita bersama-sama," ujar Jokowi