Aksi Sweeping Pelaku Pariwisata Pulau Komodo Berujung Ricuh

Demo pelaku pariwisata TN Komodo di Labuan Bajo buntut tiket mahal
Sumber :
  • Jo Kenaru/Manggarai Timur-NTT

VIVA Nasional – Semua jenis layanan pariwisata Labuan Bajo Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur mulai hari ini 1 Agustus 2022 ditiadakan. Para pelaku pariwisata mogok kerja selama satu bulan ke depan.

Berencana Liburan di Labuan Bajo Jelang Nataru, BMKG Keluarkan Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem

Ratusan pelaku pariwisata turun ke jalan menggelar orasi menolak keputusan pemerintah menerapkan tarif tinggi ke TN Komodo menjadi Rp3,75 juta yang pemberlakuannya dimulai pada hari ini 1 Agustus 2022.

Penyampaian orasi bermula di KSPN Puncak Waringin lalu massa  berjalan ke Kampung Ujung dan Kampung Tengah sambil memungut sampah. Titik aksi kedua berlangsung di Water Front. Massa lalu melakukan long march ke Bandara Komodo sebagai titik aksi ketiga.

Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewatobi, Ratusan Turis Asing di Labuan Bajo Pindah ke Bali Lewat Jalur Laut

Peserta aksi bernama Opin dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat mengatakan kericuhan terjadi di pertigaan depan Bandara Komodo.

Dia bilang, saat itu massa sedang menyampaikan orasi sambil mengecek kondisi di dalam bandara guna memastikan para pelaku pariwisata yang masih melayani tamu di bandara.

Mobil Pengacara Tabrak Kantor Pengadilan Negeri Manggarai, Pelaku Klaim Tak Sengaja

"Sempat terjadi adu mulut. Orator dibentak-bentak. Kemudian tiba-tiba terdengar suara tembakan. Ratusan orang bersenjata berseragam hitam-hitam langsung pelintir leher teman-teman kami. Polisi yang lain datang memukul menendang dan beberapa teman kami terluka," tutur Opin kepada VIVA.

"Selain dihajar beberapa rekan kami didorong keras-keras ke dalam mobil dan dibawa ke kantor polisi," tambahnya.

Kericuhan itu, imbuh dia, terjadi sekitar Pukul 12.30 WITA. Sejumlah orator diamankan seperti Loys Karya, Rafael Todowela, John Apong, Akhyar dan beberapa lagi.

"Kami turun ke jalan untuk menindaklanjuti kesepakatan yang dibuat oleh asosiasi pelaku pariwisata baik asosiasi maupun perorangan bahwa semua layanan wisata ditutup jangan ada yang buka," terang Opin.

Dia mengaku kecewa dengan sikap perintah yang bertindak represif terhadap warga yang tengah berjuang melawan sikap otoriter pemerintah.

"Labuan Bajo hari ini beda jauh dari sebelumnya. Banyak tentara dan polisi di jalanan. Katanya banyak dari Polda NTT," sindirnya.

Dari beberapa video yang beredar peserta aksi menderita luka di kepala dan wajah. Sementara itu hingga berita ini dibuat kondisi di Labuan Bajo sudah kembali kondusif.

Laporan Jo Kenaru/ Manggarai Barat-NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya