Kisah Putri Raja Keraton Solo Dilarang Ketemu Ayahnya Selama 11 Tahun
- VIVA/Fajar Sodiq.
VIVA Nasional – Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi yang merupakan anak kedua Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Sinuhun Pakubuwono XIII curhat terkait perjuangannya untuk bisa menemui sang ayah. Segala upaya dan usaha untuk menemui sang ayah selama 11 tahun itu selalu berakhir dengan penolakan dari orang-orang dari orang-orang sekitar sang raja.
Beredar video viral di TikTok yang merekam GRAy Devi Lelyana Dewi ketika dihalangi petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk Ndalem Sasana Putra, yang menjadi tempat tinggal Raja Pakubuwono XIII. Meskipun sudah berusaha memohon agar diizinkan masuk dan bertemu raja tetapi petugas itu tetap tak bergeming, dan tegas menolaknya.
GRAy Dewi Lelyana Dewi merupakan putri kedua hasil pernikahan Sinuhun Pakubuwono XIII dengan KRAy Nuk Kusumaningsih. Dari pernikahannya itu, GRAy Devi Lelyanan Dewi memiliki dua saudara kandung, yakni sang kakak GKR Timur dan adiknya, GRAy Dewi Ratih Widyasari. Kini mereka bertiga hidup di luar tembok keraton.
Devi membenarkan video yang viral di TikTok dan diunggah akun @raden.reza merupakan dirinya. Peristiwa tersebut terjadi ketika pada Jumat malam, 30 Juli 2022 yang bertepatan dengan kegiatan kirab pusaka malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo. Selain ingin mengikuti ritual kirab tersebut, kedatangannya ke keraton juga untuk bisa sowan kepada ayah tercinta.
“Di Sasana Putra saya minta kepada petugas untuk bukain pintu tetapi tidak mau bukain. Di HT (handy talkie) petugas itu suaranya keras banget terdngar saura SP-SP ditutup ojo dibukake (jangan dibuka). Pokoknya ada kode-kode mereka, terus kabeh lawang (semua pintu) ditutup),” kata Devi menirukan ucapan petugas keamanan yang melarangnya untuk masuk ke Sasana Putra.
Berkali-kali ditolak
Perjuangan untuk menemui sang ayah tercinta yang berakhir dengan kegagalan ternyata bukanlah yang pertama pada malam 1 Suro kemarin. Sebelumnya, saat pulang ke Solo dan berniat untuk menemui sinuhun juga ditolak sekitar sebulan yang lalu. Penolakan itu dilakukan petugas kepolisian yang ditugaskan berjaga di kediaman sang raja.
“Sebulan yang lalu itu lewat rumahnya bapak di Sasana Putra itu, kemudian saya mencoba untuk bertemu dengan bapak. Pas pintunya terbuka saya brobos ke bawah gitu tapi setelah saya coba putar-putar tidak bisa masuk ke Sasana Narenda Terus saya diikutin tiga Brimob dan dibentak-bentak segala macam tetap enggak bisa bertemu setelah tiga jam menunggu,” ujar dia kepaa VIVA.
Kemudian petugas keamanan itu membeberkan jika ingin bertemu dengan Raja Pakubuwono XIII harus melalui prosedur dengan mengirimkan surat permohonan terlebih dahulu. Devi pun mempraktikkan cara tersebut agar bisa bertemu raja, tetapi ketika akan menyampaikan surat permohonan itu hasilnya sama saja tidak ada satu pun yang mau menerima surat tersebut.
“Anggota Brimob itu bilang jika ingin bertemu Sinuhun ada prosedurnya dengan mengirim surat ke Sasana Wilapa. Terus saya bilang ya udah, yang bertugas di Sasana Wilapa siap, dia bilang Gusti Diah. Tetapi ketika saya minta nomor hapenya tidak dikasih. Terus saya ikuti prosedur itu agar pas Suro ini bisa bertemu bapak tetapi surat itu tidak dibalas,” tuturnya.
Sebagai seoang anak, Devi mengaku sangat rindu dan kangen dengan sosok ayahnya. Jika suatu saat diberi kesempatan bertemu, ia ingin berbakti dan merawat sang ayah yang kondisinya sakit-sakitan. Bahkan, kabar terkait kondisi raja hanya bisa diperolehnya dari para abdi dalem dan rekaman video yang beredar di media sosial.
“Kondisi bapak saya tidak sehat, kakinya bengkak, berbicara sekarang ini mungkin sudah tidak bisa, kalau berdiri dari kursi roda harus diangkat. Siapa yang enggak sedih, anak dengar kondisi bapaknya seperti itu tetapi kita tidak bisa ngapa-ngapain. Itu yang bikin hati saya tersayat banget. Hubungan saya dengan bapak Sinuhun memang tidak seperti layaknya hubungan bapak sama anak di luar sana, tetapi hubungan darah itu tetap kental,” ujarnya dengan nada sedih.
Devi mengaku tahun ini sudah genap 11 tahun tidak bisa bertemu dengan ayah tercintanya. Sejak saat itu, keinginannya untuk bisa bertemu ayahnya selalu ditolak. Bahkan, ia sempat tinggal di Solo selama setahun hanya demi bisa mencari kesempatan untuk bisa bertemu Raja Pakubuwono XIII tetapi hasilnya sama, nihil.
“Kalau resminya enggak, sowannya itu sudah lama sejak anak saya yang pertama masih umur 5 tahun dan sekarang usianya sudah 16 tahun. Selama 11 tahun itu terus menerus ditolak untuk bertemu,” sebutnya.