Tahun Baru Islam, Warga Kampung Ini Kumpulkan Receh hingga Rp64 Juta

Hasil receh yang dikumpulkan warga untuk Pesantren Daarul Ibtida.
Sumber :
  • Muhammad AR/VIVA.

VIVA Nasional – Kegiatan inspiratif dilakukan Pesantren Daarul Ibtida bersama warga di Kampung Bantar Peuteuy, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor dalam menyambut Tahun Baru Hijriah 1444 hari ini. 

Kapolri Sebut 141.443 Personel Dikerahkan untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025

Uang logam atau uang recehan Rp100-200 yang selama ini sering diabaikan, di kampung ini justru berhasil dikumpulkan warganya hingga Rp64 juta selama setahun.

Tradisi mengumpulkan uang recehan ini dicetuskan oleh Kiyai Sobandi Abdussalam yang juga pemimpin pondok pesantren. Ide yabg sudah jadi tradisi setiap tahun itu sekali disambut antusias warga. Warga di setiap rumah mengumpulkan uang recehan nominal Rp 100, Rp 200 hingga Rp 500 dan Rp 1.000.

Antisipasi Narkoba Masuk Jakarta Buat Pesta Akhir Tahun, Begini Jurus Kombes Donald

Hasil receh yang dikumpulkan warga untuk Pesantren Daarul Ibtida.

Photo :
  • Muhammad AR/VIVA.

Uang receh tersebut disimpan ke dalam sebuah botol bekas air mineral. Setelah setahun ada lebih dari 300 botol diserahkan ke pesantren. Saat dihitung jumlahnya sungguh fatastis mencapai Rp64 juta rupiah. 

Menag Ajak Masyarakat Rayakan Tahun Baru dengan "Dekonsentrasi Jalanan"

"Dana untuk kegiatan ini kita mengambil dari uang Rp100 rupiah kecil kita kumpulkan, jangan menyepelekan, kalau satu buah di rumah terkadang terbuang disapu, itu tidak berharga. Karena itu saya mengajak masyarakat mengumpulkan dan bisa menjadi besar," kata Kiyai Sobandi kepada VIVA saat diwawancarai Jumat malam, 28 Juli 2022.

Kiyai Sobandi mengatakan, setiap hari warga secara sukarela menyisihkan uang dari kembalian berbelanja ataupun sengaja memasukan uang ke botol yang disediakan di setiap rumah. Uang logam yang mencapai tujuh ember bercampur uang kertas berjumlah total mencapai Rp 64 juta.

"Kita kumpulkan sebanyak 300 botol lebih jumlahnya Rp64 juta yang dari masyarakat untuk masyarakat. Maka jangan berangan-angan dapat uang dari mana sumbangan atau apa, tetapi usaha yang hal yang kecil, dari kembalian berbelanja, dan sisa-sisa yang disisihkan warga," katanya.

Kiyai Sobandi berpesan, tahun baru hijriah ini mengajarkan agar umat Islam ikhtiar dan sabar agar tidak menyepelekan sesuatu yang kecil dalam waktu lama. Sebab, segala sesuatu yang baik ataupun buruk meskipun kecil namun jika banyak akan membawa dampak.

"Pesan di tahun baru hijriah saya sampaikan kepada masyarakat dan khususnya santri, jangan menyepelekan sesuatu yang kecil. Karena kalau yang kecil ini banyak maka akan jadi besar. Termasuk jangan menyepelekan dosa-dosa kecil sehingga lama-lama akan menjadi besar," ungkapnya.

Kemeriahan perayaan tahun baru Islam ini berlangsung sejak pagi khitanan massal, pentas bakat anak-anak, santunan anak yatim hingga Tabligh Akbar sekaligus Milad Pondok Pesantrel Daarul Ibtida ke 27 tahun di malam hari. Di kegiatan ini juga ratusan warga tumpah ruah makan bersama santri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya