Curhat Kopda Muslimin ke Perawat Burung di Rumahnya: Aku Rak Kuat
- Pendam IV/Diponegoro
VIVA Nasional – Beredar di medsos rekaman percakapan antara Kopda Muslimin dengan perawat burung di rumahnya. Percakapan via telepon itu di-loudspeaker oleh Kabul si perawat burung tersebut saat ditelepon Muslimin. Percakapan disebut terjadi pada hari Selasa, 19 Juli 2022 atau sehari setelah peristiwa penembakan.
Nada suara Muslimin terdengar menangis dan memohon-mohon kepada Kabul untuk ikut merawat anak-anaknya. Tapi Kabul terus berusaha menguatkan dan memintanya pulang ke rumah.
Berikut petikan percakapannya.
Muslimin (M) : "Wis telat Bul nek aku balik."
Kabul (K) : "Belum pak, anak-anak butuh bapak lho pak."
M : "iya aku tahu Bul, Ada Keke (sesenggukan). Aku juga nggak tahu Bul. Mereka masih kecil-kecil. Tolong dijaga ya Bul."
K : "Iya pak pulang pak, butuh pak, mereka pak sama bapak."
M : "Kamu jadi om yang baik ya Bul untuk mereka Bul."
K : "Iya pak tapi bapak pulang ya pak. Kalau nggak ada bapak saya ya nggak kuat pak."
M : "Ada .... (gak jelas) juga. Kamu berdua bisa Bul. Aku wis nyerah Bul." (Sesenggukan).
K : "Jangan nyerah, pulang dulu pak."
M : "Ibu galak Bul nyeneni aku terus."
K : "Ibu ndak galak pak."
M : "Ya aku rak kuat."
K : "Pulang pak."
M : "Aku wis rak iso bali Bul. Nek balik aku wis raiso."
K : "Iya pak dibicarakan dulu pak."
VIVA coba menghubungi Kabul untuk konfirmasi. Tapi ponselnya tidak aktif. Seperti diberitakan, Kopda Muslimin diduga menjadi dalang penembakan kepada istrinya, Rina Wulandari pada Senin, 18 Juli lalu. Penembakan dilakukan oleh 1 orang yang dikawal 3 orang. Pasca penembakan, Muslimin membawa istrinya ke rumah sakit, tapi kemudian ia kabur.
Dari keterangan para saksi dan bukti yang ditemukan, semuanya mengarah pada Muslimin sebagai dalang dari semuanya.
Setelah sepuluh hari kabur, Muslimin datang ke rumah orangtuanya di Kendal pada Kamis, 28 Juli. Sempat minta maaf kepada orangtuanya, Muslimin kemudian muntah-muntah. Beberapa saat kemudian ia meninggal. Jenazahnya kemudian diautopsi di RS Bhayangkara Semarang dan dimakamkan sore itu juga.
Laporan Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang
Baca juga: Sosok Babi, Eksekutor yang Disuruh Kopda Muslimin Tembak Istrinya