Marak Gangguan Pernapasan Jemaah Haji, Ini Tips Pencegahannya

Petugas haji memberikan layanan kepada jamaah haji di Masjid Nabawi.
Sumber :
  • ANTARA/HO.MCH

VIVA – Kepala KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Madinah, dr Enny Nuryanti, mengungkapkan, saat ini gangguan kesehetan yang paling banyak mendera para jemaah haji Indonesia di Arab Saudi adalah masalah pernasapan.

Jumlah Petugas Belum Ideal, Kemenag Terus Upayakan Penambahan pada 2025

"Rawat jalan ada banyak, rawat inap juga mulai banyak. Jadi sekarang jemaah dirawat itu 22 orang. Adapun kasusnya, kalau gelombang satu itu banyak jantung, sekarang sudah sudah mulai kasus paru," kata dr Enny Nuryanti kepada Tim MCH (Media Center Haji). 

"Jadi ada pneumoni, asma, bronchitis akut, juga masih ada dominan kasus hipertensi dan DM juga masih ada," lanjutnya.

Usulan Kemenag soal Biaya Haji 2025, Prabowo Sentil Vonis Ringan Harvey Moeis

dr Enny Nuryanti mendiagnosa, peningkatan masalah pernapasan jemaah ini imbas dari puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang dilaksanakan di ruang terbuka dan penuh debu.

"Mungkin ini kan pasca Armuzna, sisa-sisa masa Armuzna. Kita tahu di Armuzna dengan lingkungan terbuka, apalagi Muzdalifah, debu, apalagi di Mina. Debu itu kan jarak 30 cm bisa masuk ke saluran pernapasan, kemungkinan sebabnya itu."

Kemenag Usul Biaya Haji 2025 Rp 93,3 Juta, Jemaah Bayar Rp 65,3 Juta

dr Enny Nuryanti pun mengimbau para jemaah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Khususnya terkait penggunaan masker. dr Enny berharap para jemaah bisa aktif melakukan langkah pencegahan.

"Prokes (protokol kesehatan) tetap harusnya, dengan masker tetap dipakai, Insya Allah lebih terlindungi. Kalau jemaah mulai kendor tidak mau pakai masker, jemaah yang paru akut atau asma akan timbul penyakit parunya itu," tambahnya.

Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji, Hilman Latief

Kemenag Umumkan Jadwal Pemberangkatan Haji 2025, Ini Rinciannya

Jemaah dijadwalkan masuk ke asrama haji mulai 1 Mei 2025.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025