Terbaik soal Keamanan Siber, BSSN Gandeng Korsel Cegah Kebocoran Data

Kepala BSSN Hinsa Siburian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA Nasional – Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) menjalin kerjasama dengan Korea Internet & Security Agency (KISA). Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan cyber security terutama pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar bisa menekan kebocoran data dan phising di masyarakat.

Kepala BSSN Sebut Serangan Ransomware Jadi Ancaman Utama di Pilkada 2024

Penandatanganan kerjasama ini dilakukan di Museum Sandi, Kotabaru, Yogyakarta pada Kamis 21 Juli 2022 oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Presiden KISA Mr. Won Tae Lee. Turut hadir pula Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Republik Indonesia Mr. Park Tae-sung dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.

Kepala BSSN Hinsa Siburian berharap kerjasama antara BSSN dan KISA ini bisa saling bertukar dan membagikan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman terkait manajemen risiko dan insiden keamanan siber. Termasuk pula membahas tentang penelitian dan pengembangan teknologi keamanan siber, tanda tangan digital, Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (PIIV).

BSSN Sebut Sistem dan Aplikasi Milik Pemerintah Rentan Disusupi Judi Online

Hinsa menerangkan masa pandemi COVID-19 membuat aktivitas masyarakat di dunia digital mengalami peningkatan pesat. Kondisi ini membuat ancaman keamanan siber pun turut mengalami peningkatan. Ancaman keamanan siber ini diantaranya adalah kebocoran data atau phising.

"Ancaman ini semakin besar. Terutama dipicu wabah COVID-19 yang membuat masyarakat umum beralih ke digitalisasi. Kebocoran data atau phising menjadi ancaman atau tantangan. Oleh karena itu, kami lakukan kerjasama dengan Korea Selatan ini karena untuk cyber security. Mereka terbaik di Asia dan nomer empat se-dunia," kata Hinsa di Yogyakarta, Kamis 21 Juli 2022.

Keamanan Siber Jadi Prioritas

Hinsa membeberkan kerjasama BSSN dengan KISA diantaranya adalah kerjasama dibidang SDM. Nantinya akan ada pelatihan SDM yang diberikan di Poltek Siber dan Sandi Negara yang ada di Bogor. Selain itu komitmen bersama tentang peningkatan teknologi atau transfer pengetahuan dari Korea Selatan ke Indonesia.

"Penandatangan MOU kerjasama Cyber Security dengan Korea ini karena sangat maju di bidang cyber. Untuk keamanan cyber itu dibutuhkan kerjasama internasional. Kerjasama di bidang SDM. Pusat pelatihan Politeknik Cyber di Bogor. Kemudian juga Cyber Security, memperkuat SDM, memperkuat teknologi. Apalagi rumusnya, semakin banyak yang menggunakan teknologi digital semakin besar resikonya," tutup Hinsa.

Ilustrasi perempuan menggunakan ponsel.

Perempuan Bergerak Lindungi Ruang Digital

Risiko serangan siber bisa terjadi kepada siapa saja, baik itu individu, organisasi, bahkan negara.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024