Teknis Penjemputan Jemaah Haji Sesuai Peraturan Debarkasi
- Depok.go.id
VIVA Nasional – Kepulangan para jemaah haji tentunya sudah ditunggu tunggu oleh para sanak saudara dan keluarga. Apalagi, setelah sekian lama di Tanah Suci, tentu keluarga ingin melepas rindu dengan ingin menjemput keluarga setelah sampai di Tanah Air.
Hal ini mendapat himbauan dari Kemenag untuk para keluarga yang ingin menjemput keluarganya. Mengutip laman Kemenang, Plh Dir. Pelayanan Haji Dalam negeri Kemenag RI, Susari mengatakan, keluarga dan kerabat jemaah haji boleh melakukan penjemputan, namun harus tetap memenuhi protokol kesehatan secara ketat.
"Akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran Covid-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang jemaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih. Andai kata satu orang dijemput oleh 2-3 mobil, satu mobil berisi 4-5 orang, bisa dilihat berapa orang yang akan berkerumun disitu," ujar Susari pada Senin 11 Juli lalu.
Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," lanjutnya.
Meski begitu, teknisi penjemputan jemaah haji tiap debarkasi akan berbeda. Hal ini dikatakan oleh Plh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Muhammad Aqil Irham.
"Penjemputan boleh dilakukan di Kabupaten Kota masing-masing sesuai aturan yang ditetapkan debarkasi" ujarnya Rabu, 13 Juli 2022 lalu.Â
Contohnya, untuk debarkasi Mataram, Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat tengah menyiapkan teknis penjemputan 395 haji yang akan tiba di Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid secara bertahap mulai 1 Agustus 2022.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram Muhammad Amin mengungkapkan, untuk menghindari terjadinya kerumunan saat penjemputan, panitia akan menyiapkan stiker dan kartu tanda pengenal penjemput.
Perwakilan dari keluarga jamaah yang dibolehkan masuk akan diberikan kartu tanda pengenal khusus yang dapat diambil di Kantor Kemenag Mataram. Sementara keluarga lainnya, menunggu di luar gedung asrama.Â
Berbeda lagi dengan teknis kepulangan debarkasi Pekalongan, para keluarga tak diperkenankan untuk menjemput keluarga yang baru pulang haji langsung ke Asrama Haji Donohudan. Penjemputan jemaah cukup dilakukan pihak keluarga di lingkungan Setda Kota Pekalongan.
Sebab, setelah tiba di Asrama Haji Donohudan, 162 jemaah tersebut akan segera dipulangkan ke kota asal mereka dengan menggunakan armada transportasi yang telah disiapkan. Hal ini disampaikan oleh Kasiman Mahmud Desky, Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan.
"Kira-kira akan sampai di Kota Pekalongan pukul 12 siang yang rencananya akan kami sambut di lingkungan Setda Kota Pekalongan," kata Kasiman