Bayi Meninggal Diduga Usai Disuntik Perawat RS Wahidin Makassar

Ilustrasi seorang perawat mempersiapkan cairan suntik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva

VIVA Nasional - Sungguh tragis nasib seorang bayi di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bayi berusia satu bulan lebih itu meninggal dunia lantaran diduga jadi korban malpraktik oknum perawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Menurut informasi, bayi bernama Danendra sebelum meninggal dunia sempat membiru. Diduga bayi malang itu meninggal karena disuntik obat yang tertukar.

Ibu korban, Mustainna Mansyur menceritakan sebelumnya bayinya menjalani perawatan di rumah sakit karena akan menjalani operasi. Namun, ironis, korban kemudian dinyatakan meninggal sehari sebelum jalani operasi, pada Selasa 19 Juli 2022.

"Jadi, sehari sebelum mau dioperasi tiba-tiba anakku meninggal dunia," kata Mustainna, Jumat 22 Juli 2022 .

Dia menyampaikan bayinya dikabarkan meninggal satu jam setelah menerima suntikan obat. Ia menduga jika bayinya meninggal karena suntikan obat yang dilakukan oleh oknum perawat di rumah sakit.

"Jadi, awalnya itu, malam ada perawat masuk mau suntik anakku. Katanya obat untuk Danendra. Saya bilang iya di sini. Dia suntik anakku obat. Sudahnya disuntik dan sudah masuk satu spuit besar," jelasnya.

Mustainna mengaku ampul obat itu terdapat nama bertuliskan Naisiah, bukan anaknya. "Saya lihat ih ternyata, salah itu untuk Naisiah, bukan untuk Danendra anak saya," ujar Mustainna.

Ilustrasi bayi.

Photo :
  • Pexels
Pihak RS Fasilitasi Tes DNA Terkait Dugaan Bayi Tertukar dalam Kondisi Meninggal

Kemudian, dia menambahkan setelah ditegur salah masukkan obat melalui suntik, perawat itu pergi dan melapor ke dokter. Lalu, tak lama berselang, tubuh korban akhirnya membiru hingga meninggal dunia.

"Jadi pas saya tegur. Baru sadar bilang oh salah. Apalagi kalau masuk mi, itu satu spuit, terus pergi mi. Saya ikuti itu perawat keluar pergi melapor ke dokter. Setelah masuk ka kembali di kamar kulihat membiru mi anakku," jelas Mustainna

Viral Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus dalam Kondisi Meninggal, Begini Kronologinya

Akibat kejadian itu, keluarga tidak terima. Mustainna bersama keluarganya mengaku akan menempuh jalur hukum atas dugaan malpraktik yang dilakukan oknum tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut. "Tentu kami tidak terima, anak saya sudah tiada akibat ketelodorannya," ujarnya.

Tanggapan RSUP Wahidin Makassar

Menghadapi Tantangan Menjadi Orang Tua, Kisah Olivia Sumargo dan Baby Biel

Plt Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Wahidin Sudiro Husodo dr. Nu'man As Daud menanggapi kejadian itu. Dia mengatakan apa yang disampaikan keluarga korban belum sepenuhnya benar dan butuh pendalaman.  Maka itu, pihaknya pun sedang melakukan audit perihal kejadian itu.

"Jadi, kita mau audit dulu. Karena apa yang disampaikan keluarga korban ini tentu kita juga tidak bisa menerima seratus persen," jelas Nu'man.

Dia menekankan RS Wahidin punya aturan yang baku terhadap pelayanan. "Tentu kita tidak menginginkan sesuatu orang dirawat dan meninggal," tutur Nu'man kepada awak media.

Namun, ia tak menampik tentang meninggalnya bayi Danendra. Dia hanya menegaskan jika pihaknya perlu melakukan pendalaman terhadap pernyataan ada malapraktik. "Meninggal ketika diberikan obat tetapi apakah obat itu yang menimbulkan kematian terhadap bayi ini? Itu akan kita audit karena orang dirawat memang diberikan obat," ujarnya.

Selain itu, Nu'man juga mengatakan pihaknya siap bertanggung jawab jika memang benar pasiennya itu meninggal karena tidak wajar di RS tersebut.

"Jadi, kalau memang ada pasien yang meninggal di Wahidin dianggap keluarganya tidak wajar itu adalah tanggung jawab dari RS untuk melakukan, melihat, dan mengevaluasi benar atau tidak," tuturnya.

Mamun, ia membantah soal nakes yang menyuntik korban adalah perawat magang. Dia mengatakan jika benar obat itu jadi penyebab kematian korban maka seharusnya ada dua anak yang meninggal karena obatnya tertukar.

"Semua itu kan menurut pendapat keluarga korban. Tentu kita akan melakukan audit dulu karena di ruangan itu ada beberapa anak dirawat, sama dan pada saat bersamaan juga ada berapa anak disuntik pada hari itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya