Pengacara Brigadir J Usul Kapolda Metro Juga Harus Dinonaktifkan

Kuasa hukum Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Nasional – Pengacara keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengaku ragu kasus ini bisa ditangani secara transparan oleh Polda Metro Jaya selama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran masih aktif memimpin. Keraguan itu menyusul viralnya video Fadil yang memeluk Irjen Ferdy Sambo saat kasus ini tengah disorot semua pihak.

Penembakan Massal di Towson Maryland, 1 Tewas dan 9 Luka-luka

Karena alasan keraguan tersebut, Kamaruddin meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menonaktifkan Fadil Imran. Langkah tersebut perlu diambil agar penanganan perkara penembakan Brigadir Yosua dapat berjalan objektif.

"Bahkan di Polda Metro Jaya kita lihat ada yang main teletubbies peluk-pelukan, nangis-nangisan, kemudian ber-framing dengan Komnas Perempuan dan minta perlindungan LPSK maka oleh karena itu sikap kami tetap sama (nonaktifkan), demi objektivitas," kata Kamaruddin kepada wartawan, Kamis, 21 Juli 2022.

Kapolda Akui Oknum Polisi Penembak Warga di Kalteng Terbukti Konsumsi Sabu

Irjen Ferdy Sambo dan Irjen Fadil Imran

Photo :
  • Dokumentasi Pribadi

Baru-baru ini, Kapolri menonaktifkan Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto. Langkah tersebut juga merupakan hal yang perlu diapresiasi.

KKB Serang Dua Anggota Polisi Hingga Tewas, Satu Warga Sipil Terluka

Kamaruddin menegaskan tak pernah menuduh pihak-pihak yang diminta dinonaktifkan sebagai pelaku dari kasus tersebut. Namun langkah Polri menonaktifkan sejumlah pejabat Polri itu harus dilakukan untuk menjamin dan meyakinkan semua pihak bahwa kasus tersebut berjalan independen.

"Kami tidak menuduh mereka pelakunya, tapi baiknya dinonaktifkan dulu, sekiranya nanti tidak terbukti bersalah dikembalikan hak-haknya,” ujarnya.

Polisi melakukan olah TKP penembakan di rumah Kadiv Propam Polri.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Yeni Lestari

Sementara itu, momen pelukan Fadil Imran dan Ferdy Sambo juga menjadi sorotan Kompolnas. Momen pelukan antara Fadil dan Ferdy tak sepatutnya diekspos di tengah pengusutan kasus penembakan Brigadir J.

Apalagi, kasus baku tembak sesama polisi itu kini ditarik Polda Metro Jaya dari Polres Jakarta Selatan. Video pertemuan keduanya diyakini menjadi sorotan publik.

"Ya itu kan pertemanan, urusan berdua pertemanan. Bukan (sesuatu yang salah) tapi karena diekspose jadi masalah," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto.

Sebelumnya beredar video berdurasi 24 detik yang tersebar di grup awak media. Dalam video itu tampak Fadil dan Ferdy berpelukan. Ferdy tak kuasa menahan air mata dan Fadil bahkan tampak mencium kening Ferdy.

Fadil mengeklaim pelukan itu bentuk dukungan terhadap Ferdy atas kasus baku tembak sesama polisi yang terjadi di kediamannya di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.

"Saya memberikan support kepada adik saya, Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya