Berat Hati Meninggalkan Tanah Suci

Ribuan Jemaah Haji Tawaf Wada Usai Sholat Subuh
Sumber :
  • MCH 2022/Susanto

VIVA – Mayoritas jemaah haji Indonesia sangat memanfaatkan waktu mereka di Mekah. Berada lama di tanah suci hingga 40 hari, mereka memanfaatkan waktu melakukan ibadah wajib dan sunnah, termasuk ibadah umroh. 

Selain ke Masjidil Haram, PPIH Juga Fasilitasi Jemaah Haji yang Dirawat KKHI Ziarah ke Nabawi

Meski membutuhkan fisik yang kuat dalam melakukan umroh yang termasuk ibadah sunnah, tidak membuat antusiasme jemaah melakukan ibadah sunnah tersebut melemah. Justru mereka sangat bersemangat. 

Salah satunya yang dilakukan jemaah asal Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Muhammad Ali Sanadi (48 tahun). Dia mengaku melaksanakan ibadah umroh total sebanyak 12 kali selama di Tanah Suci. 

Klarifikasi Soal Thariq Halilintar Haji Waktu Bayi, Geni Faruk: Totally Bercanda

"Satu umroh wajib, satu umroh ifadhah usai Armuzna, sekali umroh sunnah untuk diri sendiri, dan selebihnya umroh membadalkan keluarga yang sudah meninggal," katanya kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Jeddah, Arab Saudi.

Karena sering berumrah, membuat jemaah yang berprofesi sebagai guru ini kerap dijadikan pemimpin grup bagi jemaah yang ingin pergi umroh juga. "Ada 6-10 orang yang selalu mau ikut umroh. Untuk miqatnya, kami naik taksi ke Masjid Tan'im," ungkapnya. 

DPR Segera Panggil Menag dan Garuda Indonesia Terkait Pelayanan Haji 2024

Dia mengakui petugas haji selalu mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan dengan tidak menguras tenaga dengan berbagai kegiatan ibadah sunnah. Tapi ia selalu yakin yang mengetahui kesehatan jemaah adalah jemaah itu sendiri.

Dua jemaah haji Indonesia, Muhammad Ali Sanadi dan M Bisri Mustafa.

Photo :
  • MCH 2022

Itu sebabnya dia mengatakan, kalau jemaah merasa sanggup untuk melakukan umroh, maka jangan ditahan-tahan keinginan tersebut. Selain umroh, ia juga selalu menyempatkan untuk shalat wajib di Masjidil Haram. 

"Setiap hari harus ke Masjidil Haram, naik taksi pulang pergi ongkosnya 10 riyal. Alhamdulillah saya sehat. Kemarin mau berangkat haji saya punya penyakit pinggang, asam urat dan wasir, Alhamdulillah di sini sembuh semuanya," katanya. 

"Ibadah saya lancar dan Insya Allah diterima Allah SWT," tambahnya.

Muhamad Ali pun merasa sangat nyaman beribadah di Mekah dan tidak mau pulang ke tanah air. "Rasanya nyaman sekali di sini, mau pulang kok kayak ada rasa kehilangan yang besar," katanya dengan terharu. 

Hal yang sama juga dikatakan M Bisri Mustafa (20) jamaah embarkasi SUB kloter 3 ini. Ia bersama Muhammad Ali Sanadi selalu pergi umroh selama di tanah suci. 

"Memang saya cuma 7 kali umrohnya, karena saya kan menjaga ibu juga. Tidak mau memaksa ibu juga, kalau ibu sehat dan kuat saya ajak umroh," katanya yang menjadi jemaah pengganti almarhum bapaknya. 

Anak pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Bojonegoro ini, mengaku ingin sekali mengambil pendidikan di Arab Saudi. "Kalau bisa saya sekolah di sini, biar bisa sering berhaji dan umroh," akunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya