Tahun Ajaran Baru, SD Negeri di Kampung SBY Tak Punya Siswa
- tvOne/Agus Wibowo
VIVA Nasional – Sejumlah sekolah dasar di wilayah pedesaan Pacitan, Jawa Timur, tidak memiliki siswa di tahun ajaran baru 2022-2023. Ruang-ruang kelas terlihat kosong tak seorang siswa pun menghuninya di tahun ajaran baru ini.
Kondisi ini sangat kontras dengan tradisi rebutan bangku sekolah pada momen tahun ajaran baru di beberapa daerah. Jangankan rebutan, bangku-bangku sekolah kosong tanpa ada siswa. Sekalinya ada, jumlahnya pun bisa dihitung jari.
Seperti Sekolah Dasar Negeri Gembong II Kecamatan Arjosari, Pacitan. Dari 40 kuota bangku yang disediakan untuk siswa baru kelas 1 SD, tak satupun bangku yang ditempati oleh seorang siswa. Sementara kelas 2 sejak setahun lalu juga tak dihuni satupun siswa.
Sekolah tersebut tidak mendapat siswa baru atau nol pendaftar karena tidak ada siswa yang mendaftar ke sekolah ini. "Padahal kami tidak kurang kurang melakukan sosilisasi ke warga. Saat ini ada dua kelas kosong, kelas 1 dan kelas 2," terang Edi Purnomo, Guru SDN Gembong II, Senin, 18 Juli 2022.
Suasana kelas yang lengang juga terlihat di Sekolah Dasar Gunungsari III. Sekolah Dasar yang berada di Dusun Tleken Desa Gunungsari tersebut hanya ada 1 siswa baru yang mendaftar. Bahkan 2 ruang yakni kelas 2 dan 4 Sekolah ini tak ada siswanya.
Terhitung sejak 3 tahun terakhir jumlah siswa terus mengalami penurunan. Secara keseluruhan sekolah ini hanya memiliki 9 siswa.
"Sekolah kami memiliki 3 ruang kelas. Siswa baru pada pada Tahun ajaran 2022 hanya 1 anak saja. Kelas 2 dan 4 tidak ada siswa. Kelas 3 ada 2 siswa , kelas 5 ada 2 siswa dan kelas 6 ada 6 siswa. Sedangkan guru pengajar ada 8 orang," kata Ahmad, Kepala Sekolah SDN Gunungsari III.
Untuk mensiasati kelas kosong, Ahmad mengatakan siswa kelas 1 digabung dengan kelas 3 dan 4. Sedangkan kelas 5 digabung kelas 6. Selain itu, kondisi gedung kelas 1 dan 2 yang sudah rusak dan khawatir membahayakan siswa untuk kegiatan belajar.
Lebih jauh, Ahmad mengatakan sepinya peminat siswa di SDN Gunungsari III di tahun ajaran 2022 ini lantaran warga masyarakat di kampung tersebut tidak ada yang mempunyai anak usia sekolah. Menurutnya, setelah menikah warga biasanya keluar merantau. Satu orang siswa baru itupun adalah warga terdekat sekolah setempat yang tidak merantau.
"Alasannya selain dekat, satu siswa baru ini adalah warga terdekat sekolah yang tidak merantau. Warga masyarakat sekitar sekolah tidak ada yang memiliki anak usia sekolah pada tahun ini. Tahun depan juga kemungkinan besar malah tidak ada. Disini tidak ada Paud atau TK, jadi sosilaisasi ya dengan warga sekitar saja," ungkapnya
Meski minim siswa, pihak sekolah tetap mengupayakan agar semua pelajaran mulai dari membaca dan menulis tersampaikan dengan baik. Kualitas pendidikan tetap dijaga agar anak didiknya menjadi siswa yang berprestasi.
Laporan: Agus Wibowo/tvOne Pacitan