Massa di Medan Gelar Aksi Lilin Tuntut Penuntasan Kasus Brigadir J

Ilustrasi aksi solidaritas menyalakan 1.000 iilin
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA Nasional – Aksi solidaritas dilakukan atas tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J puluhan. Massa yang tergabung dalam Horas Bangso Batak (HBB) menggelar doa bersama dan memasang lilin di Tanam Makam Pahlawan Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu malam, 17 Juli 2022.

Pernyataan Penutup Debat, Ahmad Luthfi Ingin Contoh Jenderal Hoegeng Bukan Ferdy Sambo

Ketua DPC HBB Kota Medan, Tomson Marisi Parapat mengatakan pihaknya melakukan aksi sebagai wujud solidaritas terhadap keluarga korban. Dia pun juga medorong Polri untuk mengusut tuntas kasus penembakan hingga mati yang dialami Brigadir J.

"Kegiatan ini, sebagai bagai simbol agar jiwa seluruh masyarakat Indonesia dalam kasus yang menimpa Brigadir J Hutabarat, bisa diungkap secara terang benderang," kata Tomson di Medan.

Intip Koleksi Mobil Ahmad Dofiri yang Jadi Wakapolri, Pernah Pecat Ferdy Sambo

Tomson menyampaikan, dari kasus ini, diduga banyak kejanggalan. Maka itu, ia meminta Kapolri agar mengusut tuntas kasus ini hingga selesai. 

Baca Juga: Moeldoko Sebut Insiden Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo 'Special Case'

Profil Komjen Ahmad Dofiri, Wakapolri Baru Pengganti Agus Andrianto: Orang yang Sikat Ferdy Sambo

Bagi dia, tak ada hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas. Dengan demikian, masyarakat harus diberikan informasi secara terbuka dalam proses penyelidikan dan hukum selanjutnya.

Pun, dia bilang jika Kapolri Listyo Sigit Prabowo tak bisa menyelesaikan kasus Brigadir J, diharapan Presiden Jokowi turun tangan.

"Apabila Bapak Listyo tidak bisa mengusut tuntas kasus ini, kami meminta kepada bapak Presiden Joko Widodo untuk mencopotnya. Ini tidak boleh dipermainkan, sejauh ini hukum di Indonesia sudah sangat banyak yang tidak bisa dipercaya lagi," jelas Tomson.

Tomson dan rekan-rekannya menduga ada kejanggalan berdasarkan keterangan pihak keluarga Brigadir J. Salah satunya dugaan isu penganiayaan terhadap Brigadir J.

"Meski ada baku tembak, kita menduga korban dihajar terlebih dahulu secara sadis. Termasuk beberapa luka yang ditemukan di tubuh korban saat jenazah tiba di rumah duka," kata Tomson.

Menurut Tomson, aksi menyalakan lilin juga sebagai dukungan kepada penyidik yang bertugas menyelesaikan kasus ini agar diberikan penerangan. 

"Supaya diterangi hatinya, agar tidak ada rekayasa-rekayasa," tuturnya. 

Dalam aksi itu, massa memanjatkan doa diiringi penyalaan lilin. Sejumlah aparat dari Polsek Medan Kota berjaga untuk memastikan aksi berjalan lancar. 

Sebelumnya, Brigadir J disebut tewas tertembak di rumah salah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 8 Juli 2022. Saat itu Brigadir J berada di rumah Ferdy yang berada di perumahan dinas Duren Tiga. 

Dari keterangan Polri, Brigadir J ditembak Barada E. Saat itu, Barada E hendak mengecek istri Kadiv Propam yang berteriak. Namun, saat mendatangi istri Kadiv Propam, justru direspon tembakan oleh Brigadir J yang berdiri di depan kamar.

Sebelum penembakan, Barada E sempat menegur. Tapi, Brigadir J mengacungkan senjata kemudian melakukan menembak Tapi, Barada E menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J. 

Akibat insiden itu, Brigadir J meregang nyawa. Jenazah Brigadir J telah dibawa keluarga ke Jambi. Sementara Barada E masih diamankan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya