MUI Akui Pernah Kerjasama dengan ACT, Distribusi Beras saat Covid

ACT (Aksi Cepat Tanggap).
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA Nasional – Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nadratuzzaman Hosen mengatakan, bahwa yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sangat giat sekali apabila ada musibah salah satunya bencana di Indonesia. 

"Saya mengenal ACT sudah lama sekali kalau ada benvana alam kaya di Yogjakarta di daerah. ACT itu paling cepat namanya dan paling berbuat dan banyak lembaga menitipkam dananya ke ACT," kata Nadratuzzaman di Jakarta.

Sehingga dampaknya, kepercayaan masyarakat kepada ACT sangat tinggi. Karena telah membuktikan kerja di lapangan. 

ACT

Photo :
  • Facebook

"Lembaga ACT atau Lembaga Amil Zakat adalah sosial kapital, institusi yang bisa mendistribusikan. Orang kelaparan bukan tidak ada kelaparan, tapi tidak ada lembaga yang mendistribusikam ke sana," ujarnya. 

Kendati begitu, dengan kejadian dugaan penyelewenangan dana oleh petinggi ACT sangat disayangkan Hosen yang juga merangkap sebagai Sekretaris Dewan Halal Nasional Majelis Ulama Indonesia (DHN MUI). 

"Saya secara pribadi sangat menyangkan apalagi MUI pernah bekerjsama dengan ACT dalam pendistribusian beras kaum dhuafa untuk yang terkena COVID. Nah menurut teman-teman di MUI cukup berhasil ACT bisa menyewa gudang," tegasnya. 

Sejauh ini, kata dia, bahwa yang membuka persoalan adalah internal orang ACT itu sendiri yang melaporkan kepada pihak Majalah Tempo. 

MUI Payakumbuh Jelaskan Alasan di Balik Penolakan UAS

"Yang saya baca selanjutnya yang mengadu bukan orang lain tapi orang dalam. Jadi ini sangat disayangkan kalau ini betul dari dalam. Apakah ini konflik internal, sehingga bukan perbedaan pendapat tapi perbedaan pendapatan sehingga jadi konflik internal," katanya. 

"Jadi negatif dari ACT saya belum pernah dengar dari ACT, justru saya kaget kok orang dalam membuka keuangan ACT," tambahnya. 
 

UAS Ditolak Ceramah di Payakumbuh, Dituding Lakukan Politik Praktis
Ilustrasi Politik Uang

Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka

Sehari jelang Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya politik uang.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024