Isu Desa Wadas Memanas Lagi, Polisi: Kondusif, Jangan Didramatisir

Seorang jurnalis mengabadikan spanduk berisi pesan-pesan penyelesaian konflik secara damai yang terbentang di jalan Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 15 Februari 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Heru Suyitno

VIVA – Isu penolakan pembangunan Bendungan Bener di Purworejo kembali muncul. Kali ini sebuah cuitan di twitter beredar. Akun @santri_nahdhiyin mencuitkan narasi tentang penolakan rencana pertambangan batu andesit di Desa Wadas

Keluarga Pelajar SMK Tewas Ditembak Oknum Polisi Resmi Melapor ke Polda Jateng

Cuitan tersebut menyebutkan juga bahwa trauma yang dialami warga akan terjadi kembali apabila kegiatan inventarisasi dan identifikasi dilakukan pada 12 Juli -15 Juli 2022.

Terkait cuitan itu, Polda Jateng menanggapi bahwa sejauh ini tidak ada permintaan dari BPN maupun pihak lain terkait pengamanan kegiatan pengukuran lahan di Wadas pada tanggal tersebut.

Polda Jateng Ambil Alih Kasus Kakak-Adik Diperkosa 13 Pria di Purworejo, Ini Alasannya

"Bila kembali ada kegiatan pengukuran lahan dan inventarisasi lahan di Wadas, itu merupakan ranah BPN. Sejauh ini tidak ada permintaan pengamanan pengukuran lahan dan sebagainya ke Polda Jateng," kata Kabidhumas, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Juli 2022.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al-qudusy.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)
Kondisi Kapolres Boyolali Usai Mobilnya Remuk Tabrak Truk Bawa Tiang Listrik di Batang

Pada prinsipnya, lanjut Kabidhumas, Polri berkomitmen mendukung pembangunan proyek strategis nasional. Proyek-proyek tersebut pada dasarnya diperuntukkan bagi percepatan pembangunan serta peningkatan kesejahteraan rakyat.

Namun di sisi lain, ia menyebutkan pihaknya juga menghargai perbedaan yang ada di masyarakat, sejauh hal tersebut tidak melanggar aturan yang ada.

"Perbedaan itu wajar di negara demokrasi. Untuk itu kami berharap pihak kontra juga menghormati warga yang pro pada pembangunan proyek Bendungan Bener. Polri berada di tengah-tengah warga agar warga pro dan kontra dapat berdampingan dan saling menghormati pilihan masing-masing. Pada prinsipnya Polri ingin warga hidup damai dan stabilitas kamtibmas di Wadas kondusif," ungkapnya.

Sejauh ini, ia menyebut situasi Kamtibmas di Wadas cukup aman dan tidak terdapat gejolak masyarakat yang menonjol. Kehidupan masyarakat berjalan normal dan aktivitas ekonomi warga juga berjalan lancar.

Dirinya menghimbau semua pihak dapat melihat permasalahan secara obyektif dan tidak mendramatisir situasi aman di Wadas.

"Jangan dibuat seolah-olah warga terancam dan sebagainya. Sejauh ini ramainya situasi Wadas hanya ada di ranah media sosial. Berbeda jauh dengan kenyataan yang sebenarnya," jelasnya.

Terkait isu adanya petugas bhabinkamtibmas dan Babinsa yang terlihat mondar mandir ke kantor desa dan sambang di sekitar desa Wadas, Iqbal menyebut bahwa hal tersebut merupakan rutinitas tugas dari kepolisian dalam melayani masyarakat.

"Hal tersebut hanya kegiatan rutin saja, anggota Polsek atau bhabinkamtibmas bisa saja menyambangi daerah binaan, karena memang itu tugas pokok mereka. Intinya Polri dan instansi terkait ingin situasi Wadas aman dan bebas dari gangguan Kamtibmas," tegasnya..

Sebagaimana informasi, pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan bendungan Bener sudah berjalan.

Ratusan warga Wadas yang bersedia lahannya dibebaskan telah menerima anggaran kompensasi. Tercatat sejumlah warga pemilik 296 bidang telah menerima kompensasi dari pemerintah dengan total nilai Rp335 miliar.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya