Penampakan Sapi Kurban Jokowi dan Khofifah di Surabaya
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, salah satu sapi yang dikurbankan Presiden Jokowi pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah disalurkan melalui Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur.
Selain Jokowi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak juga berkurban di masjid kebanggaan warga Surabaya itu.
Sapi kurban Jokowi di Masjid Al Akbar Surabaya berjenis Simental seberat 1,2 ton. Sapi tersebut tampak bongsor dan gagah dengan tinggi pundak 152 sentimeter, panjang badan 187 sentimeter dan lebar dada 256 sentimeter.
Baca juga: Diduga Catut Dana Korban Lion Air, Polri: ACT Tak Libatkan Ahli Waris
Sapi tersebut dibeli Jokowi dari peternak bernama Dandy Narindra dari Desa/Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Adapun sapi kurban dari Khofifah juga berjenis Simental seberat lebih dari satu ton. Tinggi badan 160 sentimeter, panjang badan 195 sentimeter dan lingkar dada 231 sentimeter.
Sedangkan, sapi kurban dari Emil Dardak seberat 950 kilogram dengan tinggi gumba 147 sentimeter, panjang badan 180 sentimeter dan lingkar dada 217 sentimeter.
Sapi kurban Gubernur Jatim Khofifah.
- VIVA/Nur Faishal
“Sapi kurban Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak diperoleh dari peternak Haji Budiono asal Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro,” kata Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor, kepada wartawan pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Dia menjelaskan, pemotongan hewan kurban di Masjid Al Akbar akan dilaksanakan pada Senin, 11 Juli 2022, di lantai dasar masjid dimulai pukul 06.00 WIB.
Daging kurban akan didistribusikan oleh panitia berdasarkan data yang diajukan oleh kelurahan sekitar masjid dan lembaga sosial. “Panitia tidak menerima pengambilan daging kurban di masjid,” ujar Helmy.
Soal Keterlibatan ‘Partai Cokelat’ di Pilgub Jateng, Jokowi: Dibuktikan Saja
Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi kalah telak dengan pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
