Buka Rakernas Pagar Nusa, Waketum PBNU: Pendekar yang Jadi Macannya NU

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa membuka Rakernas Pagar Nusa.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama di Hotel Arya Duta, Jakarta, Kamis, 7 Juli 2022.

Dikatakannya, Pagar Nusa punya peran penting dalam menguatkan NU dan Indonesia. Di samping itu, Kiai Zulfa juga menegaskan pentingnya konsolidasi kader dan keberanian membela kiai dan NU.

"Saya yakin ini masih kuat, masih kokoh, karena pendekar-pendekar Pagar Nusa yang menjadi macannya NU," kata Kiai Zulfa.

Dia menyatakan mendukung penuh penyelenggaraan Rakernas seraya mendoakan khidmah para kader dan pendekar Pagar Nusa, agar berkah di dunia dan akhirat. 

"Secara resmi, saya membuka Rakernas Pagar Nusa," tutur dia sambil mengetok palu tanda Rakernas resmi dimulai. 

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa membuka Rakernas Pagar Nusa.

Photo :
  • VIVA/Syaefullah

Ketua Umum PP Pagar Nusa NU M. Nabil Haroen menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan yang terbaik untuk khidmat di Nahdlatul Ulama. 

"Pimpinan Pusat Pagar Nusa mengajak kader-kader Nusa untuk solid berorganisasi dan berkhidmah untuk NU. Kita dikader untuk menjadi pelayan kiai, menguatkan Nahdlatul Ulama," terang Nabil Haroen, yang juga anggota Komisi IX DPR RI.

Usai Dilantik oleh Prabowo, Empat Menteri Kader NU Minta Restu Rais Aam dan Ketua Umum

Nabil menegaskan bahwa pihaknya mendorong para pendekar untuk solid dan mandiri. Dalam dua tahun terakhir, ia mendorong pengurus di berbagai daerah untuk menginisiasi padepokan dan kantor untuk latihan silat.  

"Jadi, ada aset Pagar Nusa yang dihimpun dari para kader. Sekarang, pendekar-pendekar Pagar Nusa sudah bergerak memperkuat aset, merapikan kaderisasi dan prestasi pendekar. Kami mendukung penuh skema kaderisasi berjenjang dari PBNU," ungkapnya. 

Ucapkan Selamat Jelang Pelantikan Presiden, Gus Yahya Sebut Prabowo Bangkitkan Harapan Rakyat

Selain itu, Nabil Haroen juga menyatakan bahwa sekarang ini kader-kader Pagar Nusa sudah tampil sebagai pemimpin dan profesional di pelbagai bidang. 

"Para pendekar Pagar Nusa punya dasar bela diri yang kokoh, sekaligus juga menjadi pejuang di pelbagai bidang: akademisi, politisi, professional, pengusaha dan bidang-bidang lain," katanya. 

Putra Bali Kadek Adi Sabet Medali Emas dalam Ajang Asian Pencak Silat Championship 2024 di Uzbekistan

Dalam kesempatan itu, Gus Nabil menuturkan, bahwa Pagar Nusa kini sedang bersiap untuk mendunia karena sudah memiliki cabang istimewa di luar negeri dan akan terus bergerak. Perkiraannya di tahun 2024, akan memiliki 12 cabang istimewa Pagar Nusa di luar negeri. 

"Kita harus persiapkan karena diaspora kita di luar negeri sangat banyak dengan kader kader yang sangat potensial. Dan Pagar Nusa kader-kadenya disii dengan yang sangat bergaam mulai dari akademisi, politisi, pengusaha dan lain sebagainya," tuturnya. 

Terkait keikutsertaan Pagar Nusa dalam cabang Olahraga Pencak Silat, ia menuturkan sejauh ini kader Pagar Nusa dinilai sangat baik oleh Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).

"Sehingga atlet kita bisa mewakili Indonesia dan selama ini kami sudah seringkali ditunjuk pemerintah untuk memperkenalkan pencak silat di banyak negara. Kita pernah ditunjuk di Fiji, di Ryadh, Al Zajair dan negara lainnya,” katanya.

"Ini pencak silat sebagai satu satunya seni bela diri asli Indonesia harus kita pertahankan harus kita rawat, harus kita jaga. Jangan sampai justru orang Indonesia bisa bela diri lain, justru tidak bisa pencak silat," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Panitia Rakernas Muamarullah mengungkapkan bahwa pihaknya konsisten dengan amanah organisasi, serta konsisten mengkonsolidasi kader.

"Rakernas ini bagian dari konsolidasi organisasi, untuk me-review dan menyiapkan penyempurnaan program-program yang tepat untuk keluarga besar Pagar Nusa. Sekarang ini, Pagar Nusa juga tersebar di sekolah, kampus dan berbagai negara, jadi perlu ada strategi yang komprehensif," Muamarullah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya