Kahiyang Ayu-Arumi Bachsin Raih Penghargaan Berhasil Turunkan Stunting
- VIVA/BS Putra
VIVA Nasional - Ketua Tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Medan, Kahiyang Ayu dan Ketua TP-PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin Dardak menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa penghargaan diberikan pihaknya kepada 14 kepala daerah dan 20 Ketua TP-PKK di Indonesia. Penghargaan ini, sebagai wujud kontribusi dalam penurunan stunting.
"Dua di antara penghargaan tersebut diraih oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Medan, Kahiyang Ayu, serta Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin Dardak," sebut Hasto pada rangkaian dari acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 di Kota Medan, Rabu 6 Juli 2022.
Sementara itu, Kepala Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jawa Timur, Arumi Bachsin Dardak, mengatakan penghargaan ini merupakan bukti kerja keras bersama dibantu stakeholder dalam upaya percepatan penurunan stunting dan mendukung program Bangga Kencana BKKBN.
“Dengan adanya apresiasi seperti ini menambah semangat kita bersama baik kami di tim penggerak PKK Provinsi Jawa Timur dan seluruh rekan-rekan terkait,” ujarnya.
Menurut Arumi, prevalensi stunting di Jawa Timur saat ini masih di angka 23,5 persen. Dia pun optimis wilayahnya bisa terus menekan angka stunting mendekati target.
Bukan hanya itu, BKKBN juga memberikan penghargaan Manggala Karya Kencana kepada gubernur, bupati/wali kota. Adapun 14 kepala daerah yang mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana yaitu, Gubernur Lampung Arinal Djunaedi, Gubernur Riau, Syamsuar, Bupati Purwakarta, Anne Ratna, Bupati Subang Ruhimat, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, dan Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.
Kemudian, Bupati Maluku Tenggara Thaher Hanubun, Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran, Bupati Takalar Syamsari, Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, Bupati Lamandau Hendra Lesmana, dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
