Moeldoko Dinilai Buka Paradigma Baru soal Dunia Tani

Petani memanen padi di Jati Luwih, Bali
Sumber :
  • AP Photo/Firdia Lisnawati

VIVA Nasional - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sudah rampung pada 1-2 Juli 2022 lalu. Sekjen Indonesian Bureaucracy & Service Watch (IBSW), Varhan Abdul Azis menyoroti upaya revitalisasi organisasi HKTI yang dinilai makin menyentuh rakyat khususnya kaum tani. 

Cara BRI agar Tak Salah Hapus Utang UMKM Petani hingga Nelayan yang Ditetapkan Pemerintah

Varhan menilai restrukturisasi dalam periode kedua era pimpinan Moeldoko ini akan bermanfaat positif dengan menghasilkan langkah yang lebih akseleratif. Dia mengatakan demikian karena Sekjen HKTI saat ini adalah Achmad Baiquni yang merupakan mantan Dirut salah satu bank BUMN.

Menurut dia, sosok Baiquni bisa membawa anggota di seluruh Indonesia pada keterbukaan akses perbankan dan program manajerial ekonomi tani yang lebih baik. Kekuatan Baiquni juga dilengkapi Bendahara Umum HKTI Mayjen TNI Purn Bachtiar Utomo.

Langkah Wahono-Nurul Majukan Sektor Peternakan dan Pertanian Bojonegoro

Belum lagi, masuknya pengusaha yang juga orang epercayaan Ketua Umum HKTI Moeldoko yaitu Taufik Ridha sebagai Ketua Bidang Usaha UMKM dan Usaha Tani.

Sekjen HKTI Achmad Baiquni bersama Taufik Ridha Ketua Bidang Usaha UMKM dan Usaha Tani HKTI

Photo :
  • Istimewa
Dituding Ruwet dan Bertele-tele, Pemerintah Pangkas Birokrasi Penyaluran Pupuk Subsidi

Dia bilang dengan beberapa hal tersebut bisa membuat para petani menerima manfaat peran HKTI secara maksimal. Menurutnya, di kepengurusan HKTI periode ini, Moeldoko juga dianggap berhasil merealisasikan pelantikan kepengurusan beberapa DPD HKTI Provinsi. 

"Seperti DPD Jatim, DPD Sultra, Kaltm. Riau, Bangka Belitung dan DKI Jakarta. Selain itu, LSO HKTI seperti Pemuda Tani, Perempuan Tani dan LBH HKTI terus dilantik lengkap," tuturnya. 

Dia menambahkan, hal yang jadi perhatiannya adalah model persuasi Moeldoko dalam memimpin HKTI. Bagi dia, Moeldoko coba mengikhtiarkan paradigma baru mengenai dunia tani yang menarik.

Maksud paradigma baru itu seperti ingin dunia tani bisa dilihat secara positif yaitu menghasilkan dan mensejahterakan.

"Bapak Moeldoko membuka paradigma baru mengenai dunia tani yang menarik, menghasilkan, mensejahterakan dan menjadi gaya hidup yang keren, sehingga banyak kalangan pemuda, masyarakat perkotaan pun bergabung tani bersama HKTI," lanjutnya. 

Pun, dia setuju dengan arahan Moeldoko mengenai kesiapan kaum Tani menghadapi era Industri 5.0. Dari keterangan Moeldoko, memang perlu kesiapan penggunaan teknologi yang semakin maju.

Varhan menyebut visi Moeldoko terhadap pertanian berbasis digital yang dibuktikan dengan kerjasama-kerjasama HKTI dengan startup.

“Serta stakeholder berbasis teknologi adalah cara berfikir yang sesuai zaman dan mengajak petani Indonesia berakselerasi melalui pengetahuan masa depan," tutur Varhan

Kemudian, ia mengapresiasi gaya kepemimpinan Moeldoko sebagai Ketum HKTI. Dia menyebut Moeldoko menerapkan gaya egaliter dalam lingkungan sipil dan dianggapnya positif. "Hal ini nampak dari interaktifitas beliau dengan para kader yang aktif menggali masukan-masukan." tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya