Jokowi: Polri Harus Lebih Maju Dari Pelaku Kejahatan

Kapolri Listyo Sigit dan Presiden Jokowi
Sumber :
  • Twitter @jokowi

VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo, menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76 hari ini, Selasa 5 Juli 2022. Dalam pidatonya, Kepala Negara meminta agar Polri cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang lebih modern.

Awal Tahun 2025, Sebanyak 936 Personel Polda Bali Naik Pangkat

Polri diharapkan mampu untuk menggunakan teknologi dalam memberantas kejahatan. Jokowi meminta, agar Polri lebih maju dibandingkan pelaku kejahatan.

"Kita harus semakin siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi terbaru. Oleh sebab itu Polri harus lebih maju dibandingkan pelaku kejahatan. Polri harus terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi," kata Jokowi.

2 Anak Buah Kombes Donald Didemosi 5 dan 8 Tahun Terkait Kasus DWP, Begini Perannya

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, saat ini dimanapun anggota Polri bertugas, akan selalu berada dalam pengamatan rakyat. Berdasarkan hasil survei terbaru, ada 58,3 persen responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi presisi. Namun masih ada 28,6 persen yang menyatakan Polri belum presisi.

Karena itu, Jokowi meminta kepada segenap keluarga besar Polri agar hati-hati dalam bertugas. Sebab kesalahan sedikit saja bisa berdampak pada penilaian rakyat terhadap Polri.

Komnas HAM: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Harus Dijaga

Jokowi meminta agar Polri dapat menjaga kepercayaan masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga berharap agar Polri dapat mengambil langkah yang humanis dalam menjalankan tugasnya menjaga ketertiban dan keamanan bagi masyarakat.

"Setiap kecerobohan apapun di lapangan, sekecil apapun itu bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Oleh karena itu bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi," kata Jokowi.

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 18 November 2024

OCCRP Akui Tak Punya Bukti, Muruah Jokowi Dinilai Tetap Terjaga di Mata Dunia

Dalam situs resminya, OCCRP mengakui tidak punya bukti Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama jadi Presiden.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025