Sosok Pendiri ACT Ahyudin di Mata Ibnu Khajar: One Man Show-Otoriter
- VIVA/Yeni Lestari
VIVA Nasional – Sosok mantan presiden sekaligus salah satu pendiri Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin menjadi sorotan usai viralnya polemik dugaan penyelewengan dana di lembaga filantropi tersebut. Dugaan penyelewengan itu terungkap dalam hasil investigasi Majalah Tempo pada 2 Juli 2022.
Dalam pemberitaan tersebut, polemik penyelewengan dana umat terjadi saat dipimpin Ahyudin. Hal ini terlihat melalui biaya operasional hingga fasilitas serta gaji fantastis yang diterima para pejabat ACT. Polemik ini kemudian menimbulkan respons masyarakat hingga muncul tagar #AksiCepatTilep.
Presiden ACT, Ibnu Khajar mengungkap terdapat sejumlah kebijakan yang mengkhawatirkan di masa kepemimpinan Ahyudin sebelumnya. Termasuk dengan alokasi-alokasi dana ke beberapa tempat yang tak seharusnya sehingga program dari ACT tidak bisa ditunaikan dengan baik.
"Di atas semuanya sebenarnya, kesadaran kami melihat ada beberapa kebijakan yang mulai mengkhawatirkan lembaga. Karena tadi, ada alokasi-alokasi yang berpindah-pindah ke sana-sini. Bahkan beberapa kewajiban yang harus ditunaikan (namun tidak berjalan)," ujar Ibnu saat konferensi pers, Senin, 4 Juli 2022.
Melalui pemberitaan yang terkuak, penyelewengan dana semasa kepemimpinan Ahyudin juga diketahui mencakup ke gaji dan pembelian aset pribadi. Seperti rumah, mobil mewah hingga sejumlah furnitur.
Gaya Kepemimpinan Ahyudin
Ibnu memang tidak mengungkap secara gamblang penyebab persoalan tersebut. Namun, gaya kepemimpinan Ahyudin saat itu yang dikenal one man show cukup menjadi akibat sehingga muncul masalah dugaan penyelewengan dana. Ahyudin dikenal tidak mau menerima saran hingga kerap bertindak sendiri dalam membuat kebijakan.
"Sekali lagi kami sampaikan, gaya kepemimpinan beliau yang jika teman-teman kenal sosok beliau, kepemimpinannya itu gaya kepemimpinan one man show. Cenderung otoriter gitu," jelasnya.
Musyawarah Disebut Dilakukan Akibat Kebijakan yang Mengkhawatirkan
Dengan kepemimpinan one man show dan kerap membuat kebijakan yang mengkhawatirkan lembaga, maka dari itu ACT mengambil langkah musyarawah. Tepatnya, pada Januari 2022, sejumlah petinggi ACT membeberkan masukan ke Ahyudin hingga berujung pada pengunduran diri.
"Karena ini (sejumlah kebijakan yang mengkhawatirkan), yang membuat kondisi organisasi menjadi tidak nyaman. Sehingga sepakat kita nasehati, dan beliau (Ahyudin) memilih mengundurkan diri," terang Ibnu.
Dugaan Penyelewengan Dana Donasi
Diketahui, Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau yang kerap disingkat ACT sedang menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, para petinggi yayasan ini diduga menyelewengkan dana donasi. Selain itu, mereka juga dianggap tidak transparan dalam penyaluran dananya.Â
Setelah diinvestigasi oleh salah satu media nasional, para petinggi ACT dikabarkan menggunakan dana donasi untuk kebutuhan pribadi. Kemudian, laporan keuangan sejak tahun 2021 tidak dirilis oleh pihak ACT. Padahal sejak berdiri dari tahun 2005 hingga 2020, mereka rutin memposting laporan keuangan di situs resmi ACT sebagai bentuk transparansi.
Namun hingga pertengahan 2022, laporan keuangan ACT tahun 2021 belum dirilis. Biasanya laporan keuangan ditampilkan setiap akhir tahun periode atau 31 Desember. Kendati begitu, tagar #JanganPercayaACT menjadi trending topic di Twitter sejak kasus ini terungkap pada 3 Juli 2022.
ACT populer dengan program penggalangan dana untuk Muslim, baik di Indonesia maupun mancanegara seperti membantu korban bencana alam dan perang, memberi modal usaha mikro, serta memberikan sedekah untuk Muslim di daerah minoritas.
Sementara, pemilik diketahui bernama Drs. Ahyudin, lahir tanggal 11 Oktober 1966 silam dan diketahui tinggal di kawasan Tangerang Selatan. Sejumlah kegiatan tanggap darurat yang pernah dilakukan adalah Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery, Recovery Ekonomi dan Recovery Fisik Aksi dan lain sebagainya.
Karir Ahyudin di ACT
Nama Ahyudin setidaknya tercatat menempati tonggak pimpinan sebagai Presiden ACT selama 13 tahun. Masih dikutip dari laman resmi ACT, ia digantikan oleh Ibnu Khajar sementara dirinya menempati posisi Ketua Dewan Pembina. Selama menjadi pemimpin, ia disebut melahirkan berbagai program unggulan.Â
Beberapa waktu lalu sempat ada kabar yang beredar, bahwa Ahyudin sudah hengkang dari ACT sejak awal tahun 2022. Hal ini diperkuat tidak ada nama Ahyudin dalam struktur kepengurusan ACT yang dirilis oleh laman resminya saat ini. Ketua Dewan Pembina ACT dijabat oleh N Imam Akbari.Â
ACT ini lahir pada 21 April 2005 sebagai sebuah yayasan yang fokus untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan. Selama ini, ACT dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan terlebih untuk bencana alam.Â
Layaknya lembaga non profit lain, ACT mendapatkan dana dari masyarakat dan lembaga mitra maupun perusahaan yang mempunyai kepedulian sosial. Sejak tahun 2012, ACT melebarkan sayapnya menjadi lembaga kemanusiaan global.
Mereka banyak membuat kegiatan maupun program di luar negeri. ACT dikatakan bisa menjangkau berbagai negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, dan bahkan Eropa.