Ini Fasilitas Jemaah Haji Indonesia saat Puncak Haji 2022
- MCH 2022
VIVA – Puncak haji 2022 sebentar lagi akan tiba. Para jemaah dari seluruh dunia akan berkumpul di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) mulai dari tanggal 9 hingga 13 Zulhijah. Di sana mereka melakukan rangkaian ibadah seperti wukuf di Arafah, bermalam (mabit) sambil mencari batu kerikil untuk lempar jumrah di Muzdalifah, serta melempar jumrah di Mina.
Menyambut kedatangan jemaah Indonesia saat puncak haji tahun ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyediakan dan memperbaiki berbagai fasilitas di Armuzna.
Kini tenda untuk jemaah haji Indonesia selama di Arafah dan Mina dilengkapi dengan 6 pendingin ruangan (AC) yang sebelumnya hanya 4 AC. Kapasitas tenda per jemaah di Arafah dan Mina berbeda, di Arafah sebesar 1,9 meter persegi sementara Mina seluas 0,9 meter persegi.
Aliran listrik ke tenda juga lebih baik daripada yang lalu. Sekarang aliran listrik berasal langsung dari sumber aliran listrik seperti PLN, bukan dari genset,
Tak cuma itu, setiap jemaah akan tidur di atas kasur serta bantal. Kendati demikian, para jemaah diharapkan dapat beristirahat lebih nyaman sehingga bisa menjalani ibadah selanjutnya dengan fisik bugar.
PPIH juga melonggarkan jumlah jemaah dalam satu maktab (wilayah penginapan). Sebelumnya satu maktab terdiri dari 2.900 hingga 3.000 jemaah. Namun pada tahun ini akan diisi oleh 2.100 jemaah.
Tak cuma tenda yang dibenahi, toilet pun termasuk. Tahun ini toilet per maktab berjumlah 38 yang tadinya hanya 21 toilet. Jenis portable ikut ditambah dalam rangka mengurangi antrean.
Soal konsumsi tentu tak dilupakan. Agar makanan untuk jemaah haji Indonesia cocok di lidah dan perut, telah disiapkan personel dari Ikatan Chef Indonesia serta mahasiswa ahli resep dari Politeknik Pariwisata NHI Bandung.
Petugas haji dari PPIH dibagi 3 kelompok supaya pergerakan jemaah tetap terpantau selama di Armuzna. Tugas prioritas mereka adalah menyisir jemaah yang terpisah dari rombongan, kelelahan, dan sakit.
Berdasarkan penuturan Sekjen Kemenag, orang-orang yang dipilih menjadi petugas untuk daerah Armuzna merupakan orang dengan pengalaman baik, fisik sangat kuat, serta mampu mengatasi risk management atau kejadian tak terduga.