5 Fakta Stadion Manahan, Bakal Tempat Konser Dream Theater
- ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
VIVA – Para fans band metal rock Dream Theater boleh berbahagia. Pasalnya, band Rock Dream Theater akan segera manggung di Indonesia pada 10 Agustus 2022 mendatang.
Diketahui, Dream Teather pernah dijadwalkan manggung di Ancol, Jakarta pada 2020 silam, namun harus tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Konser Dream Theather kali ini akan bertempat di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Konser ini sekaligus jadi pembuka rangkaian Top of The World Tour mereka di Asia.
Tentunya, ada beberapa aspek mengapa promotor acara memilih stadion yang, alih - alih di Jabodetabek seperti kebanyakan konser, namun akhirnya memilih stadion Manahan sebagai tempat pagelarannya.
Berikut fakta - fakta mengenai Stadion Manahan :
Dibangun di Era Soeharto
Stadion Manahan dibangun pertama kali pada pada tahun 1989, di zaman Presiden Soeharto. Tujuan awal pembangunan stadion ini adalah agar klub Arseto Solo memiliki stadion megah sendiri dan tidak bermain lagi di Stadion Sriwedari, yang merupakan kandang tim Persis Solo.
Namun, Stadion Manahan urung digunakan Arseto, karena Arseto Solo ternyata membubarkan diri setelah kompetisi tahun 1998, dinyatakan force majeur dan bubar. Alhasil, stadion ini digunakan oleh tim lain seperti Pelita Solo, Persijatim Solo FC, dan Solo FC bahkan Persis Solo. Saat ini, stadion Manahan menjadi rumah official bagi Persis Solo.
Stadion ini juga sempat jadi barometer sepak bola nasional dalam beberapa tahun. Oleh PSSI, Stadion Manahan hampir selalu jadi pilihan kedua setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta untuk jadi lokasi partai krusial.
Kapasitas Stadion
Kurang lebih, stadion Manahan memiliki kapasitas hingga 25.000 pengunjung, jika tersebar di berbagai area stadion. Ini membuatnya jadi stadion terbesar kedua, bersanding dengan Stadion Gelora Sidoarjo.
Tuan Rumah
Manahan merupakan stadion pertama di Indonesia yang menjadi tuan rumah event olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara, yaitu ASEAN Para Games 2011. Stadion Manahan juga sering menjadi tuan rumah untuk pertandingan sepak bola taraf nasional maupun internasional.
Fakta menarik dari stadion Manahan, Timnas Indonesia tidak pernah kalah, dan hampir selalu menang, ketika bermain di Stadion Manahan.
Renovasi Besar - Besaran di 2008
Pada September 2008, stadion Manahan terpaksa ditutup total karena tengah dilakukan renovasi stadion. Proyek renovasi drainase lapangan yang menelan biaya sekitar 1,6 miliar rupiah ini bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif dari stadion Manahan sebagai stadion yang "langganan" banjir. Renovasi juga dilakukan untuk membuat Stadion Manahan semakin dilengkapi sarana dan prasarana modern.
Semua permukaan lapangan mengalami renovasi besar dan perbaikan. Rumput hijau yang menutup permukaan lapangan, semuanya dicabut dan digantikan dengan rumput jenis baru. Jenis rumput Dactylon Cynodon (rumput bermuda) sengaja didatangkan dari Batam untuk ditanam di lapangan stadion Manahan. Sedangkan konstruksi drainase lapangan Manahan yang terdiri dari pipa-pipa dan kain filter pasir, didatangkan dari negara tetangga, Malaysia.
Setelah renovasi, stadion Manahan kembali resmi dibuka pada Februari 2020, dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.