Jadwal Baru Lempar Jumrah Jemaah Haji Indonesia Imbas Cuaca Ekstrim
- Bahauddin-Darmawan/MCH2019
VIVA – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melakukan perubahan jadwal Jamarat (lempar jumrah Aqabah), khususnya untuk jemaah haji Indonesia. Ini imbas dari suhu dan cuaca yang sangat panas di Arab Saudi.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat mengungkapkan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menetapkan jadwal lempar Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah dini hari sampai pukul 04.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
Arsyad Hidayat juga menambahkan, sebagian lain jemaah haji bakal menunaikan prosesi lontar jumrah Aqabah mulai pukul 16.00 WAS atau selepas waktu Asar sampai pukul 21.00 WAS.
"Pemilihan waktu juga melihat kondisi dari cuaca yang sangat panas, akan lebih baik dan maslahat jika dilakukan di waktu yang saya sampaikan tadi," tutur Arsyad Hidayat saat ditemui tim Media Center Haji (MCH), Rabu 29 Juni 2022.
Sementara untuk lempar jumrah pada Hari Tasyrik, sebanyak 50 persen jemaah Indonesia akan melontar jumrah dari tengah malam hingga pukul 06.00 WAS. Sisanya akan melempar jumrah mulai pukul 17.00 WAS hingga 22.00 WAS.
"Termasuk jumrah pada Hari Tasyrik, ini dilakukan sama. Sebanyak 50 persen dari tengah malam sampai 06.00 dan 50 persen sisanya akan dilakukan mulai pukul 17.00 sampai 22.00," kata Arsyad.
Fasilitas Bus Siap Antar Jemaah Haji Tunaikan Tawaf Ifadah
Arsyad Hidayat juga menambahkan, Kementerian Haji dan Arab Saudi bakal memfasilitasi jemaah haji, termasuk Indonesia, yang mau menunaikan tawaf ifadah. Ada bus yang bakal mengantarkan para jemaah yang hendak menunaikan tawaf ifadah pada 10 dan 11 Dzulhiijjah.
Ini untuk meringankan jemaah. Mengingat jarak tempuh yang cukup jauh jika harus berjalan kaki. "Jemaah yang mau melakukan tawaf ifadah pada 10-11 Dzulhijjah, akan diantarkan oleh bus. Rutenya dari Mina sampai Masjidil haram PP (pulang pergi). Biayanya 30 SAR," ujarnya.
Arsyad menambahkan, ini menjadi solusi yang sangat baik. Sebab selama ini jemaah haji harus menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki setelah melontarkan Jumrah Aqabah.
"Ini menjadi solusi ketimbang jemaah selama ini harus menempuh perjalanan kaki seusai melontar Jumrah Aqabah ke Masjidil Haram. Mungkin lebih dari 20 kilometer, saya pikir ini menjadi alternatif dan solusi."
Meski begitu, terang Arsyad, bagi jemaah yang ingin menyempurnakan proses jumrah sampai dengan Nafar Awal dan Nafar Sani, pihaknya tetap menjadwalkan jemaah untuk bisa tawaf ifadah pada 14 sampai 15 Dzulhijjah.
"Bagi mereka yang ingin menyempurnakan proses jumrah sampai dengan Nafar Awal dan Nafar Sani, kami jadwalkan mulai 14 dan 15 Dzulhijjah untuk menunaikan tawaf ifadah," kata Arysad.