Letaknya Strategis, Ini 8 Stasiun Tertua di Indonesia
- Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.
VIVA – Kereta merupakan moda transportasi jarak jauh yang telah dimanfaatkan sejak zaman kolonial. Tidak hanya sebagai alat transportasi, kereta juga kerap digunakan untuk mengangkut berbagai barang dagang saat itu.Â
Jalur kereta api di Indonesia membentangkan kilometer dan dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Jelas saja, banyak stasiun-stasiun berusia tua terutama yang berada di Pulau Jawa.
Bahkan situs Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyebutkan, bahwa Indonesia adalah negara kedua di Asia setelah India yang memiliki jaringan kereta api tertua. Setelahnya Indonesia ada China dan disusul Jepang.
Lalu stasiun mana saja di Indonesia yang masuk ke daftar stasiun tertua? Nah, Viva kali ini merangkum daftar tersebut yang dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut:
1. Stasiun Semarang Gudang/Tambaksari
Stasiun Semarang Gudang/Tambaksari dibangun 16 Juni 1864. Pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda.
Untuk pengoperasian rute ini, pemerintah Belanda menunjuk Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), salah satu markas NIS yang sekarang dikenal sebagai Gedung Lawang Sewu. Dan tepatnya pada 10 Agustus 1867 sebuah kereta meluncur untuk pertama kalinya di stasiun ini.
2. Stasiun Semarang Tawang
Stasiun Semarang Tawang (SMT) ini diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868 untuk jalur Semarang Tawang ke Tanggung. Jalur ini menggunakan lebar 1435 mm. Pada tahun 1873, jalur keretanya diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapan dan berlanjut hingga Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta.
3. Stasiun Lempuyangan
Stasiun Lempuyangan merupakan stasiun yang terletak di Kota Yogyakarta. Stasiun ini didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 dan melayani pemberhentian semua kereta api ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuma di utara dan Danurejan di selatan.
4. Stasiun Ambarawa
Stasiun ini kini telah berubah nama menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Museum ini memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata di sini.
Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga kereta uap bergerigi yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya terletak di Swiss dan India.
5. Stasiun Kedungjati
Stasiun ini terletak di Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah. Stasiun ini terletak di ketinggian +36m dari permukaan laut dan berada di Daerah Operasi 4 Semarang. Stasiun ini diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873.
Arsitekturnya mirip dengan Stasiun Willem I di Ambarawa. Pada tahun 1907, Stasiun Kedungjati yang dulunya dibangun dari kayu diubah ke bata berplester dengan peran berkonstruksi baja dengan atap dari seng setinggi 14,65 cm.
6. Stasiun Solo Balapan
Stasiun Solo Balapan  adalah stasiun induk di Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang. Stasiun ini didirikan oleh jaringan kereta api masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya 1873)
7. Stasiun Purwosari
Stasiun Purwosari (PWS) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 502, Purwosari, Lawiyan, Surakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +98 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran.
8. Stasiun Surabaya Kota
Berdasarkan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur, khususnya dari Malang ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu.
Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tanggal 11 November 1911, bangunan stasiun ini mengalami perluasan hingga ke bentuknya yang sekarang ini.
Demikian informasi yang Viva dapat berikan mengenai deretan stasiun tertua di Indonesia dan semoga dapat menambah pengetahuan kamu di dunia perkeretaapian.