Tips Kesehatan Buat Jemaah Haji Indonesia Penderita Diabetes
- MCH/Zaky Al Yamani
VIVA – Tim Dokter KKHI Mekah, dr Ahmad Syahri Sp.PD mengatakan, jemaah haji dengan komorbid diabetes disarankan untuk menggunakan alas kaki yang nyaman demi mencegah timbul luka.
"Jadi pencegahannya kalau diabetes adalah jangan sampai ada luka, terutama luka di kaki," kata dr. Ahmad.
Dia mengatakan neuropati merupakan salah satu komplikasi dari diabetes, yaitu terjadinya gangguan syaraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa yang lebih sering menyerang syaraf kaki.
"Saraf-sarafnya menjadi tidak sensitif sehingga ketika berjalan, misalnya lupa pakai alas kaki, terkena trauma, dan akhirnya mengalami luka," katanya.
Untuk luka kecil atau ringan, lanjut dr. Ahmad, cukup dioleskan dengan salep atau perawatan yang biasa sehingga pasien bisa melanjutkan aktivitas.
Namun kondisi ini berbeda halnya jika sampai terjadinya infeksi pada luka, kata dia, maka harus dilakukan perawatan lebih lanjut.
"Apabila sampai terjadi luka infeksi perlu perawatan luka sampai 'debridement' atau perawatan luka kaki khusus," katanya.
Untuk itu, katanya, sangat penting bagi jemaah haji yang mempunyai riwayat diabetes untuk memperhatikan kakinya, melihat apakah ada tanda tanda luka.
Apalagi dengan cuaca yang panas dan kering seperti di Arab Saudi, papar dia, maka kulit kaki lebih mudah kering, pecah-pecah, hingga terjadi luka yang tidak disengaja.
Pencegahan terbaik, menurut dia, adalah jangan sampai terjadi luka di kaki. Apabila terjadi luka, maka sebaiknya segera diobati agar tidak mengarah pada kondisi infeksi bahkan sepsis.
Sampai dengan Jumat 24 Juni 2022, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah sedikitnya merawat sepuluh pasien "diabetic foot".